Mengenal Gasing Natuna, Permainan Tradisional Sejak Zaman Penjajahan Belanda

0
3109
Gasing Natuna terbuat dari Kayu khas setempat.

Mandalapos.co.id, Natuna- Pangkak Gasing atau lebih dikenal dengan sebutan Permainan Gasing merupakan salah satu permainan tradisional warga Natuna. 

Gasing biasanya terbuat dari kayu yang keras seperti Kayu Pelawan(Tristaniopsis merguensis Grift) dan Kayu Sentigi(Pemphis). Selain itu juga ada tali gasing yang juga terbuat dari kulit kayu, salah satunya kulit pohon Melinjo(Gnetum gnemon Linn) yang diolah hingga menjadi tali khusus.

Permainan gasing biasanya dilakukan oleh kaum lelaki, mulai dari anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Konon, permainan tradisional ini telah dimainkan sejak jaman penjajahan belanda.

Hampir di seluruh Kepulauan Natuna, permainan gasing dimainkan oleh masyarakat tempatan.

Adapun salah satu orang yang dahulu sangat dikenal sangat suka bermain gasing adalah Almarhum Imalko. Dia adalah Wakil Bupati Natuna periode 2011-2015.

Semasa hidupnya saat menjabat Wabup Natuna, Imalko dikenal memiliki grup gasing Natuna. Saat berkunjung ke Kecamatan-Kecamatan di Kepulauan Natuna, dia selalu menyempatkan bermain gasing bersama warga setempat.

Dalam permainan gasing biasanya terdapat 2 tim yang saling merebut kemenangan. Ada aturan-aturan dan tahap yang harus diikuti, yakni:

1. Betendin 

Peserta memutar gasingnya ditiang amban secara bersamaan. Setelah gasing diputar maka pemain segera menyelamatkan gasingnya dengan cara meletakan gasing diatas kaca agar gasing bisa berputar lebih lama. Gasing berputar paling lama berhak untuk menyerang gasing lawan dengan cara memangkak.

untuk memulai permainan, gasing harus dilemparkan terlebih dulu agar berputar di atas tanah

2. Pangkak Gasing

Tim yang menjadi pemenang ketika bertedin akan memangkak gasing lawan. Tidak jarang gasing tersebut terpecah belah karena benturan pangkak.

3. Ber’ulet

Setelah pangkak dilakukan maka pemain kembali menyelamat gasing agar tetap beputar meskipun sudah diserang/pangkak oleh lawan. Nah pada tahap ini akan menentukan poin, gasing tim mana yang paling banyak bertahan. Apabila gasing pecah (slide 5) ada point khusus yang diperoleh.

Kini permainan gasing sudah jarang dimainkan. Hanya masyarakat di desa-desa yang jauh dari Kota Ranai saja masih sesekali memainkan gasing.

***Alfian

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini