Mengenal Kesenian Alu Natuna

0
1176
Kesenian Alu di Kabupaten Natuna

Mandalapos.co.id, Natuna- Kesenian Alu menjadi nama yang asing didengar oleh masyarakat pendatang di Natuna. Bahkan bagi remaja-remaja asli Natuna pun tak seluruhnya mengetahui kesenian alu.

Alu awalnya hanya kegiatan menumbuk hasil ladang menggunakan lesung-alu. Kegiatan itu sudah dilakukan sejak zaman penjajahan dimasa lampau.

Pada masa lalu, hampir di seluruh penjuru Natuna setiap hari terdengar bunyi lesung yang dibunyikan oleh ibu-ibu atau para bapak, saat menumbuk hasil ladang seperti padi, jagung dan rempah-rempah masakan.

Biasanya kegiatan menumbuk hasil ladang dilakukan secara bersama-sama,  dan disela-sela kegiatannya mereka saling berbagi cerita disertai canda tawa. Bisa dibilang sekaligus ajang silaturahmi.

Seiring berjalannya waktu, kegiatan lesung – alu untuk menghaluskan hasil ladang, telah digantikan dengan mesin canggih sehingga lebih efisien dan tak menguras tenaga.

Maka, untuk mempertahankan kegiatan lesung – alu masyarakat setempat mengubah fungsi lesung – alu yang awalnya dipergunakan untuk menumbuk padi, sekarang menjadi kesenian tradisional daerah.

Dilansir mandalapos dari laman resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Natuna, salah satu seniman Natuna yang sampai saat ini masih melestarikan tradisi kesenian Lesung-Alu ini adalah Sahminan atau yang sering dipanggil dengan sebutan Aki.

Aki adalah lelaki paruh baya yang masih aktif memainkan kesenian Lesung – Alu ini. Dia lahir di Desa Ceruk pada tahun 1962. Dengan usianya kini yang telah menginjak 59 tahun, beliau juga memiliki kelompok kesenian alu turun temurun dari keluarganya yang bertempat di Desa Ceruk, Bunguran Timur Laut.

Sahiman meneruskan kesenian alu ini pada tahun 1980-an dan anggota kelompok kesenian alu nya berasal dari anggota keluarga. Alasannya memilih keluarga, agar kesenian alu lebih mudah dilestarikan sampai kapanpun.

Menurut cerita Sahminan, kesenian Lesung-Alu ini bermula dari pesta panen rakyat dimasa lampau.

Makanya kesenian ini sejatinya merupakan suatu gambaran suka cita masyarakat, pada zaman dahulu atas keberhasilan memanen padi para petani.

Kesenian Alu yang harus dimainkan oleh sekitar 7 orang ini, juga menyelipkan pesan tentang gotong royong dalam mengerjakan sesuatu.

Adapun hasil rangkaian suara dalam permainan lesung dan alu ini, diambil dari suara kicauan burung, sehingga dalam permainan ini lebih identik dengan kicauan burung.

Kesenian alu yang dikelola Sahiman kini telah dikenal di segala penjuru Natuna, bahkan kelompok dari Desa Ceruk ini sering tampil di Kota Ranai pada saat hari-hari besar , bahkan pernah tampil sampai ke provinsi.

Meskipun telah dianggap terkenal, kesenian alu di Natuna ini belum banyak masyarakat yang mengetahuinya bahkan belum mengenalnya. Pasalnya, kesenian tradisional Ini jarang tampil didepan umum, dan hanya tampil ketika ada perayaan atau ketika pejabat tinggi daerah setempat memanggil.

Selain itu, bermain alu pada zaman sekarang telah dipergunakan untuk mengisi hari-hari besar seperti perayaan atau bahkan hanya sekedar dimainkan sebagai hiburan.

Bahan Lesung dan Alu

Alu adalah alat untuk menumbuk padi yang dibuat dari kayu. Bahan untuk membuat alu yaitu Kayu Ulin atau Belien dalam bahasa setempat. Kepala Alu dibuat berbentuk prisma segi enam atau segi delapan beraturan.  sementara batangnya berbentuk panjang seperti gagang sapu, namun lebih kecil dari kepalanya.

Alu dibuat sebanyak tujuh batang dengan ukuran yang berbeda. Ketujuh alu tersebut juga mempunyai nama-nama tersendiri seperti Tum, Gan, Tau, Ginja, Nyangde, Lugom, dan Lunuk. Perbedaan besar prisma antara satu dengan yang lainnya antara 0,5 cm – 1 cm.

Sedangkan Lesung adalah dasaran penumbuk padi yang ukurannya besar, berbentuk balok persegi panjang yang bagian tengahnya dicekungi cukup dalam. Didalam lubang itulah hasil panen di tumbuk.

Bagian datar di atas lesung ukurannya tidak sama. Perbedaan ukuran ini menjadi tangga nada, kalau lesung itu dibunyikan (di tumbuk ke lesung). Lesung tidak perlu di cat, karena apabila dicat akan mengubah nada yang akan keluar dari lesung dan alu tersebut.

***Alfian

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini