mandalapos.co.id, NATUNA — Dalam upaya melestarikan kekayaan budaya lisan Indonesia, program Telusur Alur: Susur Cerita Rakyat (TASCR) digelar di STAI Natuna oleh Destriyadi, penerima Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan 2024 dari Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV Riau dan Kepulauan Riau.Â
Kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali cerita rakyat Natuna yang sebagian besar belum terdokumentasikan dengan baik dan berlangsung pada tanggal 25-26 Juli 2024.
Acara yang berlangsung selama dua hari ini melibatkan berbagai komunitas budaya di Natuna seperti Natunasastra, Kompasbenua, Umahsaki, Natuna Geopark Youth Forum, dan STAI Natuna. Dengan total 20 peserta, antusiasme tinggi terlihat saat mereka mempelajari kisah-kisah tradisional yang hampir terlupakan. Acara ini juga diselingi dengan berbagai permainan interaktif yang menambah semangat para peserta.
Destriyadi mengungkapkan bahwa cerita rakyat Natuna banyak yang belum tereksplorasi dan masih tersembunyi dalam ingatan generasi terdahulu. “Penutur asli cerita-cerita ini semakin sedikit, dan jika tidak segera didokumentasikan, kita akan kehilangan warisan budaya yang berharga ini,” jelasnya.
Melalui kegiatan TASCR, diharapkan akan terbentuk buku kumpulan cerita rakyat dan toponimi Natuna sebagai sumber referensi baru bagi generasi muda. Buku ini diharapkan dapat menjadi fondasi untuk memperkenalkan kekayaan budaya lisan Natuna kepada khalayak yang lebih luas.
Satria, salah satu peserta, menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan ini. “Kegiatan ini membuka wawasan baru tentang cerita rakyat Natuna yang sebelumnya saya tidak tahu. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun,” harapnya.
Program TASCR ini menjadi langkah penting dalam melestarikan dan mendokumentasikan kekayaan cerita rakyat yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Natuna, sekaligus memberikan ruang bagi generasi muda untuk terus mengenal dan mencintai budaya lokal.**
Editor: Dani Ramdani