Menjadi Minoritas, Memahami Toleransi Beragama di Desa Air Sena Anambas

0
1115

MANDALAPOS.co.id, Anambas– “Kayuh Serentak Langkah Sepijak” sepertinya tak sekedar dijadikan semboyan belaka dari Kabupaten Anambas.

Slogan bermaknakan semangat kebersamaan, se-iya se-kata dan senantiasa mengutamakan musyawarah untuk mencapai kata mufakat, guna mencapai tujuan yang di cita-citakan.

Rasanya tepat menggambarkan harmonisnya hubungan antar penduduk di kabupaten terdepan NKRI ini. Seperti yang terlihat di Desa Air Sena, Kecamatan Siantan Tengah.

Di desa berpenduduk 200 lebih KK ini, mayoritas warganya menganut agama Budha dan Kristen. Hanya ada sekitar 30 jiwa saja yang menganut Agama Islam.

Meski demikian hidup harmonis dan penuh toleransi dipertontonkan di desa kecil yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan itu.

Seperti yang dirasakan oleh seorang Mualaf (baru masuk Islam) bernama Melan. Ibu rumah tangga itu pun bercerita awal mula dirinya memeluk Agama Islam. Dia mengaku sebelumnya berbeda agama dengan suami yang sejak awal beragama Islam.

“Tahun 2020 saya mualaf, jadi kata suami kita ga bisa gini terus, kan suami muslim, akhirnya mengikuti suami saya memeluk Islam,” cerita Melan.

Meski memutuskan menjadi mualaf, Ia mengaku tak ada warga di Air Sena yang mengucilkannya. Bahkan, antar umat beragama saling menghargai dan mendukung satu sama lain.

Sebagai umat muslim, warga beragama Islam di Desa Air Sena pun turut menunjukan eksistensinya, dengan mengikuti kegiatan Seleksi Tilawatil Quran tingkat Kecamatan Siantan Tengah.

Walaupun tak mengikuti perlombaan baca Al-Qur’an, namun kehadiran Desa Air Sena diapresiasi langsung oleh Sekretaris Daerah Anambas, yang membuka kegiatan itu.

Masih membahas minoritas Muslim di Desa Air Sena. Walau kehidupan bermasyarakat berlangsung harmonis, namun urusan ibadah masih menjadi ganjalan. Pasalnya, asa memiliki Mushola belum terwujud di sana.

Keinginan tersebut sebenarnya telah disampaikan ke pihak Pemerintah Desa. Sayang, peraturan mengganjal dana desa membangun tempat ibadah.

Ditemui mandalapos, Kepala Desa Air Sena, elias koliang, mengatakan tak ada itikad untuk menganaktirikan minoritas muslim di wilayahnya.

“Saya mensuport untuk para mualaf, tidak ada pilih kasih disini. Kita berusaha bantu untuk tempat sementara anak-anak belajar Al-Quran menggunakan gedung disini,” ujarnya, Rabu 17 Februari 2021.

Elias pun mengakui warga muslim di desanya sangat memerlukan guru agama dan tempat peribadatan. Hal ini pula yang membuat Desa Air Sena belum bisa berpartisipasi langsung dalam lomba baca Al-Qur’an STQ di Desa Teluk Sunting.

“Mualaf 2 orang ikut lomba tapi pawai nya saja, kalau ikut lomba baca Al-Qur’an blm ada, karena mualaf kita belum bisa, masih perlu banyak belajar,” ungkapnya.

Dirinya pun berharap Pemda Anambas dapat lebih memperhatikan warga minoritas muslim di Desa Air Sena. Demikian, Ia juga mendoakan agar kehidupan beragama di desanya tetap saling rukun dan menghargai.

***red-Yahya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini