Mandalapos.co.id, Anambas – Mayoritas masyarakat Desa Telaga, Kabupaten Kepulauan Anambas, bekerja sebagai nelayan tangkap.
Salah satunya Hairul, nelayan pasir panjang Desa Telaga ini mencari tambahan penghasilan dari menangkap ikan di laut. Dirinya bersyukur, sumber daya ikan di laut Anambas masih cukup banyak.
Menurut Hairul, para nelayan di Desa Telaga mulai melaut usai Salat Magrib, tak heran jika di malam hari suasana desa menjadi sangat sepi.
“Apalagi musim bulan gelap dan penghujung ulu timur, ikan makan umpan pancing, ada ikan Tenggiri, ikan mata besar, Mangan, ikan Merah, ” tuturnya.
Saat mencari ikan, Nelayan di Desa Telaga juga masih menggunakan cara tradisional turun temurun.
Menjadi nelayan, sebut Hairul, dilakukannya untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Pasalnya, penghasilan dari pekerjaannya sebagai Kepala Dusun, belum mencukupi kebutuhan keluarga.
“Waktu jam dinas saya ke kantor, waktu pulang kantor saya ke laut, sekarang mengharapkan gaji di desa udah susah,” ujarnya.
Hairul pun mengaku terbantu karena di Pasir Panjang Desa Telaga kini sudah ada penampung ikan nelayan. Sehingga dirinya tak jauh-jauh lagi menjual hasil tangkapan ke kampung tetangga, maupun ke Tarempa.
“Biasa ke Gunung Kawe masih satu desa sama kami dan kadang ada juga yang jual ke Tarempa,” sebutnya.
Dijumpai terpisah, Burhan penampung ikan nelayan di Desa Telaga mengatakan usahanya itu baru beroperasi selama 3 bulan.
Burhan pun bersyukur, berkat ikan hasil tangkapan nelayan Desa Telaga, dirinya bisa mengirimkan ikan ke Tauke di Kalimantan sebanyak 5 sampai 7 kali dalam satu bulan.
Meski demikian, Burhan mengatakan kebutuhan es batu untuk mendinginkan ikan di Desa Telaga belum mencukupi.
“Biasa kami membeli es batu ke Tarempa,” ungkapnya.
Dirinya pun berharap pemerintah daerah bisa membantu nelayan Desa Telaga untuk menyediakan sarana pembuatan es. ***Yahya
