mandalapos.co.id, Padangsidimpuan– Kondisi penderita infeksi payudara, Neni Sakdiah, warga Jalan Raja Inal Siregar, Gang Soripada Mulia, Kelurahan Batunadua, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, yang kini terbaring lemah di ruang perawatan RSUD setempat, mengundang simpatik dari berbagai pihak.
Tak terkecuali, rasa simpatik juga datang dari Anggota Komisi II DPRD Padangsidimpuan, Adianto, SSos. Seorang diri, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mendatangi, Neni Sakdiah, yang juga merupakan warganya di RSUD Kota Padangsidimpuan.
Neni yang saat itu didampingi suaminya, Hotman Harahap, tampak berdialog hangat dengan Adianto. Baik Neni maupun Hotman, bercerita tentang kondisi infeksi payudara yang sudah memasuki stadium 4 itu. Meski demikian, Neni mengaku telah mendapat pelayanan yang baik di RSUD Kota Padangsidimpuan.
“Memang, pihak RSUD Padangsidimpuan sudah melakukan pelayanan yang terbaik. Namun, tadi saya menelepon Pak Direktur, kata beliau karena penyakit Ibu Neni sudah memasuki stadium 4, maka harus dirujuk ke RS Adam Malik di Medan,” sebut Adianto ke awak media saat disambangi usai menjenguk Neni Sakdiah, Rabu (2/3/2022) siang.
Apabila dirujuk ke Kota Medan, ungkap Adianto, keluarga Neni Sakdiah mengaku masih bingung darimana biaya hidup selama perawatan di sana. Sebab, penghasilan suami Neni Sakdiah sebagai seorang supir, tentu tidak cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari di Kota Medan.
“Untuk itu, kami berharap kepada Pemko Padangsidimpuan melalui Dinas Sosial ataupun para dermawan untuk mau membantu biaya hidup nantinya selama perawatan Ibu Neni Sakdiah di Kota Medan,” harap Adianto.
Terlebih daripada itu semua, Adianto juga mengaku prihatin terhadap kelanjutan nasib pendidikan ketiga buah hati dari Neni Sakdiah yang saat ini sedang bersekolah. Di tengah berjuang melawan penyakit, Neni Sakdiah juga dulunya bekerja sebagai buruh tani guna membantu suaminya dalam membiayai keluarga.
Seperti halnya yang dialami Nurkholijah Harahap (19), anak tertua dari pasangan Neni Sakdiah dan Hotma Harahap. Nurkholijah yang dulu sempat mengenyam pendidikan di Pesantren Mustafawiyah Purba Baru di Mandailing Natal, harus rela putus sekolah, sejak ayahnya, Hotma Harahap, berhenti bekerja.
Bahkan, selama ibunya sakit, selaku anak tertua, ia yang menggantikan peran ibunya, mulai dari mencuci pakaian hingga mengurus adik-adiknya. Tentunya, kondisi itu, kata Adianto, harus menjadi perhatian khusus dari Pemko Padangsidimpuan khususnya Dinas Pendidikan. Sebab, anak-anak Neni Sakdiah harus tetap bersekolah.
“Kelanjutan pendidikan dari ketiga anak Ibu Neni Sakdiah ini, kita harap jadi perhatian dari Dinas Pendidikan Padangsidimpuan. Sebab, biar bagaimanapun, anak-anak ini adalah aset kita yang harus kita jaga. Apalagi, keluarganya tergolong tidak mampu dan sedang mengalami sakit keras,” tuturnya.
Di penghujung pertemuan, Adianto juga memberikan santunan kepada Neni Sakdiah, guna membantu biaya hidup maupun perobatan selama dirawat di rumah sakit. Adianto mengajak kepada seluruh dermawan yang ada di Kota Padangsidimpuan agar mengetuk pintu hatinya membantu keluarga Neni Sakdiah.
Sementara itu, Neni Sakdiah, yang berada di pembaringan, mengaku tak menyangka dirinya bakal dikunjungi anggota legislatif. Dia mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Adianto yang sudah meringankan langkah untuk menjenguk dan melihat kondisinya.
“Terimakasih ya, Pak. Mohon didoakan Pak, semoga penyakit saya segera diangkat Allah SWT,” pinta Neni Sakdiah.
Sebagai informasi, sebelumnya kondisi payudara Neni Sakdiah membusuk dan bernanah. Akibat kondisi itu, dirinya alami kesulitan untuk bergerak. Untuk membiayai hidup, tak jarang keluarganya mengharap belas kasih pemberian masyarakat karena kondisi ekonomi yang serba terbatas.
Laporan : M Reza Fahlefi