Mandalapos.co.id, Anambas – Bupati Kepulauan Anambas Abdul Haris, meninjau lokasi peternakan ayam petelur di Desa Temburun, Kecamatan Siantan timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kamis (16/9).
Menemui pemilik usaha tersebut, Abdul Haris terlihat bertanya-tanya terkait perkembangan usaha dan kendala yang dihadapi peternak selama beroperasi.
“Ada keluhan beliau terakit akses jalan. Kita coba akses itu bisa dibantu, saya sudah minta dinas terkait untuk bisa menyurati kementerian terkait, agar mendukung akses sesuai program dan kegiataannya,” tutur Abdul Haris kepada mandalapos.
Abdul Haris pun berharap para peternak ayam di Kepulauan Anambas memiliki semangat tinggi untuk berjuang dan berupaya, agar ternaknya dapat bertumbuh kembang.
“Terhadap dinas terkait saya minta suport memberi bimbingan penyuluhan,” perintah Abdul Haris.
Dari perbincangannya dengan Hendri pemilik peternakan ayam telur tersebut, dalam sehari peternakan dapat memproduksi 1.500 butir telur.
Hal itu menurut Haris sangat luar biasa, sebab dengan demikian peternakan itu telah membantu mengatasi kelangkaan ataupun keterlambatan pasokan telur ke Kepulauan Anambas.
“ Mudah-mudahan nanti muncul lagi pak Hen yang baru di tiap kecamatan kita. Kalau ini tumbuh berkembang, mudah-mudahan kita bisa mandiri (swasembada) di Anambas, dan daerah kita bisa memberi pasokan telur untuk kabupaten di Kepri yang butuh telor ayam,”harapnya.
Menurut Haris, Pemkab Kepulauan Anambas selalu memberikan suport kepada pelaku usaha, salah satunya dengan bekerjasama dengan ITB di bidang peternakan.
Haris pun memotivasi para peternak dan pelaku usaha di Kepulauan Anambas, agar terus bangkitkan semangat dan inovasi. Menurutnya, tidak ada yang tidak bisa jika sudah berusaha, begitu juga tidak ada yang tidak berhasil jika terus fokus dan bersungguh sungguh.
Sementara itu, pemilik peternakan ayam petelur di Desa Temburun, Hendri, mengatakan usahanya baru berjalan selama 10 bulan. Untuk ayam sendiri ia datangkan dari Sidoarjo Jawa Timur.
Seperti dikatakan Bupati Anambas, Hendri meminta akses jalan menuju lokasi peternakannya agar bisa diperbaiki pemerintah.
Lanjut dikatakan Hendri, terkait pemasaran selama ini pihaknya tidak mengalami kendala. Justru, jumlah produksinya belum mampu mencover seluruh kebutuhan pasar.
“Permintaan terlalu banyak, tetapi produksi masih kurang. Mudah-mudahan lah kedepan kita bisa swasembada telor, agar Anambas tidak bergantung lagi dengan telur dari Kalimantan dan Tanjungpinang,” ujarnya. ***Yahya
