Mandalapos.co.id, Natuna – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah, mengakui distribusi tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas yang ada di kecamatan-kecamatan belum sepenuhnya merata.
Menurut Hikmat, hal itu terjadi lantaran jumlah nakes di Natuna yang masih kurang. Tak hanya belum merata, 9 kategori nakes yang seharusnya terpenuhi di setiap Puskesmas juga belum seluruhnya terakomodir.
Sembilan kategori nakes itu yakni dokter/dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kefarmasian, analisis kesehatan, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga kesehatan masyarakat, dan ahli tenaga laboratorium medik.
“Sebenarnya 1 puskesmas wajib memiliki 9 jenis nakes, yang kita banyak kurang dokter gigi, dari 15 puskesmas yang ada dokter gigi itu baru sekitar 7-8 puskesmas saja. Memang kita sudah minta ke Kemenkes, Kemenkes sering ada pengiriman Tenaga Nusantara Sehat seperti di beberapa kecamatan kita ada nakes yang dikirim Kemenkes, hanya saja tenaga dokter gigi memang susah,”ungkap Hikmat kepada awak media belum lama ini.
“Dari 15 puskesmas di Natuna yang terpenuhi 9 kategori nakes itu baru 50 persennya,” tambah Hikmat.
Hikmat juga mengeluhkan, upaya Kabupaten Natuna dalam memenuhi kebutuhan nakes di setiap kecamatan terkendala oleh edaran Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB) yang melarang adanya perekrutan pegawai non ASN.
“Itu jadi kendala bagi kami, provinsi juga tak berani lagi mengangkat tenaga dokter untuk ditempatkan di Kabupaten Natuna, itu yang jadi problem,” ujarnya.
Hikmat pun berharap, Menpan RB bisa memberikan Diskresi (kebebasan mengambil keputusan) bagi daerah-daerah terpencil seperti Natuna dalam hal perekrutan pegawai non ASN.
“Saya sempat saat zoom dengan Kemenkes, saya minta tolong disampaikan ke Menpan dibuat edaran bahwa untuk daerah terpencil itu ada diskresi, diskresi artinya ya janganlah semua dipukul rata, kalau kota kota mungkin nakes tercukupi, swasta juga banyak. Kita pingin pelayanan maksimal tapi nakes tak tercukupi,” keluh Hikmat. *
*ALFIAN