Pak Waklan, ‘Profesor Bakteri’ Lulusan SD dari Kedokan Bunder Indramayu

0
1951
Pak Waklan saat menjelaskan penelitiannya ke Camat Kedokanbunder

Mandalapos.co.id, Indramayu – Waklan, nama yang terdengar sangat sederhana hanya terdiri dari satu kata. Dari namanya juga tercermin bahwa ia adalah orang desa.

Ya, Waklan adalah seorang petani yang hanya menempuh pendidikan formal SD. Namun siapa sangka, jerih payahnya dalam mengamati bakteri mengantarkannya menjadi pembicara di banyak forum dan inovasinya sangat bermanfaat bagi petani, khususnya di Indramayu. Tak ayal, kini Ia dijuluki Profesor Bakteri dari Desa Kedokan Bunder.

Penelitian yang dilakukan Waklan ini berawal dari rasa mirisnya melihat minimnya pendapatan petani, tak sebanding dengan tenaga dan biaya operasional dikeluarkan.

Berangkat dari situlah Waklan terus melakukan penelitian, agar sawah yang ditanami padi mendapatkan hasil melimpah dan bebas dari hama pengganggu.

Cara yang dilakukannya terbilang sederhana, yakni dengan memanfaatkan agen hayati atau organisme yang dapat dipergunakan untuk keperluan pengendalian hama dan penyakit atau organisme pengganggu tumbuhan (OPT).

Semua juga Ia lakukan secara otodidak, bahkan untuk “riset” nya itu, dia harus rela kamar tidurnya dijadikan sebagai laboraturium penelitiannya. 

Hasilnya, terdapat peningkatan produksi di lahan yang digarap tanpa menggunakan pestisida kimia.

Waklan membeberkan,  Sirih hutan adalah jawabannya.

“Sirih hutan harus menjadi teman petani, karena terbukti dapat meningkatkan produktivitas padi,” ujar Waklan, mengutip Diskominfo Indramayu, Kamis (18/11).

Singkat cerita setelah penelitiannya berhasil,  Waklan mendapatkan bantuan berupa gedung laboratorium dari Pertamina untuk terus mengembangkan penelitiannya.

Bahkan, kini ia terus mengembangkan sirih hutan sebagai media untuk mengurangi laju wereng batang cokelat (WBC) yang berada di Desa Kedokanbunder Wetan, Kecamatan Kedokanbunder.

Waklan mengatakan, setelah koordinasi dengan Kementerian Pertanian, inovasi ciptaannya sudah mulai dikirimkan ke pihak ketiga dalam berbagai bentuk yang kemudian dipasarkan oleh pihak distributor.

Hal ini tentu prestasi yang sangat luar biasa, meskipun hanya lulusan SD, pria paruh baya ini mampu melakukan inovasi seperti halnya seorang “Profesor”.

Camat Kedokan Bunder, Atang, sangat mendukung inovasi yang dilakukan oleh Waklan.

“Semoga di Indramayu ini akan bermunculan Waklan-Waklan lainnya untuk pengembangan serta kemajuan Pertanian di Kabupaten Indramayu,” pungkasnya. ***Resman.S

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini