mandalapos.co.id, Makasar– Ledakan Bom bunuh diri di depan pintu Gereja Katedral Makasar telah menewaskan 2 orang. Adapun yang tewas diduga para pelaku, serta 16 orang korban luka. Pelaku merupakan anggota JAD yang pernah melakukan ledakan Bom di jolo Filipina, hal itu diketahui setelah di lakukan pemeriksaan oleh penyidik Polda Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI, Marsekal Tjahjanto meninjau lokasi bom bunuh diri di depan pintu gereja Katedral Makasar Sulawesi Selatan setelah lokasi kejadian di sisir untuk pemeriksaan.
Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan inisial pelaku berjenis kelamin laki-laki yakni L. Sementara untuk pelaku perempuan masih diidentifikasi.
“Pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina,” tutur Jenderal Listyo Sigit.
Menyikapi kejadian ini Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta masyarakat agar tenang dan tidak panik. Masyarakat, dimintanya tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa.
“Kami TNI-Polri akan memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat,” kata Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Mantan Kabareskrim Polri ini menyampaikan terimakasih atas keberanian seorang satpam gereja yang menahan pelaku agar tak masuk ke dalam gereja.
“Kami merasa prihatin sekarang sedang dirawat di rumah sakit polri karena lukanya dan semoga lekas sembuh,” tutur Jenderal Polisi Listyo Sigit.
Dalam kesempatan itu, Kapolri Jenderal Polisi, Listyo Sigit dan Panglima TNI, Hadi Tjahjanto menyempatkan diri menengok korban ledakan bom di RS Polri Makassar.
Kapolri menyampaikan bahwa ada dua orang yang sudah selesai menjalani operasi.
“Kondisi korban sudah sadar dan bisa diajak bicara,” jelas Listyo Sigit Prabowo.
Ketua DMI (Dewan Masjid Indonesia), Jusuf Kalla mengutuk keras kejadian bom bunuh diri di Makasar, segala bentuk teror tidak dapat di toleransi karena setiap agama tidak pernah membenarkan tindakan ini.
Wakil ketua MUI, Buya Anwar Abbas juga turut mengutuk keras kejadian yang membuat ketakutan di tengah masyarakat dan korban jiwa.
Wakil ketua Dewan Syuro DPP PKB, KH Maman Imanulhaq ikut mengutuk keras pelaku bom bunuh diri karena mengusik rasa kemanusiaan sebagai sebuah bangsa terlebih merusak suasana Nisfu Sya’aban dan meminta Polri mengusut tuntas kelompok pelaku dan jaringan yang melakukan teror.
Kejadian bom bunuh diri gereja Katedral Makasar Sulawesi Selatan merusak perdamaian dan hubungan antar manusia dan tidak dapat di toleransi tindakan ini di setiap agama apapun.
Laporan: Dame Marlina