Mandalapos.co.id, Anambas — Geram, begitulah perasaan Kepala Desa Putik, Azman Riadi, melihat keadaan mesin di Sub PT PLN Ladan, Kepulauan Anambas, yang kini kondisinya “hidup segan mati tak mau”.
Bagaimana tidak, ibadah di bulan Ramadan yang seharusnya dijalani dengan khusyuk, justru terganggu karena mesin Sub PLN Ladan yang bertambah rusak.
” Kemarin satu rusak, tambah satu lagi rusak, ini padamnya sudah luar biasa, padam bergilir nya semakin lama karena mesin itu sudah tidak ada yang bisa dipakai lagi,” ujar Azman saat dihubungi mandalapos, Jumat, 24 Maret 2023 , malam.
Kekesalan Azman pun wajar, mengingat permasalahan listrik 3 kecamatan di bawah operasional Sub PLN Ladan sudah berlarut-larut. Bahkan, sebelumnya masyarakat sempat menyegel dua unit trafo milik PLN tersebut.
“Kita selalu minta bantu, apa yang kita sampaikan keluhan kita tidak didengar. Alat eletronik masyarakat banyak yang rusak jadi betul-betul bandel,” sebutnya.
“Keluhan masyarakat belum ada tanggapan dari PLN. Jadwal sudah tidak sesuai lagi, sudah kacau balau, sudah tidak ada kuping lagi itu pihak PLN,” ucapnya kesal.
Menurut Azman, pada bulan Desember Tahun 2022 lalu, Aliansi Kepala Desa Tiga Kecamatan yakni Kecamatan Palmatak, Kute Siantan, dan Siantan Tengah, juga telah membuat pernyataan sikap kepada PT PLN Kepri UP3 Tanjungpinang untuk menangani permasalahan kelistrikan di Sub PLN Ladan yang sangat menganggu masyarakat.
Nyatanya, kata Azman, hingga memasuki bulan Ramadan Tahun 2023, justru keadaan mesin di Sub PLN Ladan semakin parah, dibuktikan dari pemadaman listrik yang lebih lama dan di luar jadwal.
Azman pun berujar, masyarakat di tiga kecamatan itu tak sekedar mengeluh lagi, melainkan sangat marah. Ia mengungkapkan, bahwa kemungkinan masyarakat akan menggelar aksi besar-besaran jika dalam 2-3 hari ke depan pihak PLN belum menyelesaikan permasalahannya.
“Desa Putik dari siang tadi mati sampai sekarang belum nyala ( pukul 21.00 Wib) padahal bukan jadwal pemadaman. Kita ini minta deadline berapa lama PLN seperti ini, berapa lama harus masyarakat menunggu? jangan sampai keresahan masyarakat sampai puncaknya dan terjadi hal-hal kriminal yang tidak diinginkan,” ucapnya.
Tak sampai di situ, diungkapkan Azman, padamnya listrik PLN pun juga berpengaruh pada hilangnya sinyal operator seluler Telkomsel.
“Alatnya sudah rusak, jaringan itu nggak ada sudah berat kasusnya,” ujarnya.
Azman pun meminta agar pihak PLN ULP Tarempa dan UP3 Tanjungpinang memperhatikan keluhan masyarakat.
“Janjinya mau mendatangkan mesin sampai kapan kita menunggu? Kalau memang kita harus bantu mengangkat mesin, nanti kades-kades di tiga kecamatan ini akan bantu angkat mesin itu membawa ke Anambas karena ini kepentingan masyarakat yang kita akomodir, bukan kepentingan individu,” pungkasnya.**
*YAHYA