Mandalapos.co.id, Tasikmalaya – Warga Desa Puspasari Kabupaten Tasikmalaya dipaksa lebih bersabar untuk menikmati akses internet desa yang telah lama didambakan. Pasalnya, program internet desa besutan Pemerintah Desa Puspasari ternyata pengerjaannya molor hingga kini.
Padahal, pemdes setempat telah menggelontorkan anggaran Dana Desa sebesar Rp 147 juta pada tahun anggaran 2021 lalu. Bahkan Kepala Desa Puspasari, Sutisna, mengklaim pembayaran kepada pihak rekanan yang mengerjakan jaringan internet Desa Puspasari yakni PT BUMKA, sudah dibayarkan lunas sebesar Rp 75 juta.
“Ya ada kendala kemarin, walau uangnya sudah dimasukan (dilunasi) Rp75 juta. Katanya (rekanan) Insyaallah bulan Syawal mulai dikerjakan lagi,” ujar Sutisna ditemui mandalapos, Senin (9/5).
Ditanya soal sisa anggaran sekitar Rp72 juta setelah pelunasan kepada PT BUMKA, Kades Sutisna mengatakan anggaran tersebut digunakan untuk pelebaran akses jaringan ke seluruh dusun yang saat ini baru mencapai 8 kilometer.
“ada 1 dusun belum kesentuh, terus untuk beli kabel, alat-alat lain, kemarin juga sudah beli tiang, stop kontak,” tuturnya.
Hal serupa juga dikatakan Kepala Dusun Babakan Kiara Desa Puspasari, Deri. Menurutnya pihak PT BUMKA berjanji akan menyelesaikan pekerjaan selepas lebaran atau bulan Syawal.
“Jadi masyarakat kan bertanya juga ke kami, tapi kami taunya ke pending. Saya kurang tau apa masalahnya, yang jelas di pending,” ujar Deri.
“Jelas internet desa dibutuhkan masyarakat, harapan kita karena sudah MoU dengan PT BUMKA, jadi harus diselesaikan pekerjaannya,” imbuh Deri.
Sementara itu, Dadang, pemuda desa setempat juga mengeluh terkait kualitas jaringan internet yang sangat buruk di desanya. Dia berharap keberadaan wifi desa bisa menjadi solusi mengatasi masalah tersebut.
“ Semua orang butuh, seperti anak sekolah juga sekarang banyak pakai HP. Kalau beli kuota kan mahal, jadi kita butuh wifi ini,” ujarnya. ***Yahya