Mandalapos.co.id, Anambas – Pemerintah Desa Teluk Siantan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) tahap ke-2 periode Juni 2024, Jumat (7/6) di aula Kantor Desa Teluk Siantan, Kecamatan Siantan Tengah, Kabupaten Kepulauan Anambas.
Kepala Desa Teluk Siantan, Ismaya Lokadi, mengatakan, bantuan berupa uang tunai sebesar Rp300 ribu perbulan itu diberikan kepada 27 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Menurutnya, jumlah penerima BLT DD Tahun 2024 ini meningkat dibandingkan tahun 2023 lalu yang hanya sebanyak 20 KPM. Adapun alasan penambahan penerima BLT DD ini karena ada beberapa penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah setahun lebih tidak menerima bantuan lagi.
“Sehingga kita alihkan ke BLT DD, dengan catatan dia tak masuk lagi ke PKH nya. Jadi mereka bersedia pindah ke BLT dengn resiko terhapus di data PKH, tetapi saya bilang ke mereka kalua BLT sudah habis kita akan coba masukan lagi ke PKH,” terang Ismaya saat ditemui di kantornya.
Menurut Ismaya, terdapat beberapa kriteria agar dapat menerima BLT DD yakni, mereka yang hidup miskin, memiliki penyakit menahun, maupun terdapat anggota keluarganya yang disabilitas.
Lebih jauh Ismaya menerangkan, Dana Desa sendiri dibagi menjadi 2 jenis sesuai peruntukannya yakni Dana Desa Earmark dan Dana Desa Non Earmark.
Dijelaskan Ismaya, dana desa earmark adalah dana desa yang sudah ditentukan penggunaannya untuk kegiatan prioritas, seperti BLT Desa, ketahanan pangan hewani, dan penurunan stunting. Sedangkan Dana Desa Non Earmark adalah dana desa yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi desa, seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas SDM, dan pemberdayaan ekonomi.
“Kalau earmark sudah berjalan dan non earmark sedang berjalan. Termasuk non earmark itu kita ada bantuan sedikit untuk lembaga pendidikan PAUD dan TK, kemudian bantuan guru TPQ dan TPSQ,” sebutnya.
Ismaya pun berharap dana dari pemerintah pusat maupun kabupaten dapat tersalur 100 persen setiap tahun, sehingga apa yang direncanakan desa melalui RPJMdes dan RKPDes bisa trealisasi.
“Harapannya kita dengan dana desa ini bisa membangun desa sesuai yang diinginkan masyarkt,” ujarnya.
Tak hanya itu, Ismaya juga berharap persentasi Alokasi Dana Desa dari pemerintah kabupaten dapat ditingkatkan lebih dari 10 persen.
“Karena memang kondisi 10 persen ini kalau anggarannya keluar sedikit – sedikit, untuk pembagian secara merata tidak bisa, sehingga kadang ada yang belum dapet gaji karena duitnya tidak cukup lagi dengan angka 10 persen tadi,” sebut Ismaya.*
*YAHYA