Mandalapos.co.id, Purwakarta – Kabupaten Purwakarta memiliki lahan sawah seluas 17.970 hektar yang terdiri dari 11.057 hektar sawah irigasi, 6.850 hektar sawah tadah hujan dan 63 hektar rawa pasang surut. Luas sawah yang terbatas membuat Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta harus dapat memaksimalkan penggunaan sawah, terutama sawah tadah hujan.
Oleh karena itu, jajaran Pemkab Purwakarta akan terus berupaya mengoptimalkan potensi lahan kering, baik milik masyarakat maupun pihak ketiga yang belum dimanfaatkan untuk mengembangkan budidaya tanaman pangan khususnya padi, jagung dan kedelai.
Demikian disampaikan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika pada agenda Sosialisasi Program Integrated Farming Yayasan Dewa Dewi Indonesia, di Bale Sawala Yudistira Komplek Perkantoran Pemkab Purwakarta, Senin 27 Desember 2021.
Sementara, berkaitan dengan Program Yayasan Dewa Dewi Indonesia, menurut Anne telah sesuai dengan Visi dan Misi Bupati Purwakarta pada poin keempat, yaitu, mewujudkan perekonomian rakyat yang kokoh berbasis desa.
“Tujuan yang ditetapkan dalam misi keempat ini adalah meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, serta daya beli masyarakat. Sasaran yang ditetapkan sebanyak lima butir, poin yang keempat terwujudnya ketahanan pangan dan peningkatan daya saing pertanian, perikanan dan peternakan,” kata Anne.
Diketahui, Yayasan Dewa Dewi Indonesia ini digagas oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Kiayu Haji Ma’ruf Amin. Dibentuknya Yayasan Dewa Dewi Indonesia, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mensejahterakan para petani dan masyarakat di Indonesia.
“Kami sangat menyambut baik dan mendukung program Yayasan Dewa Dewi Indonesia. Saya ucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada pembina yayasan karena Kabupaten Purwakarta telah ditunjuk sebagai salah satu projek kegiatan integrated farming berbasis jagung di Desa Cisaat Kecamatan Cibatu yang di inisiasi dari Yayasan Dewa Dewi Indonesia bersama stakeholder terkait,” tuturnya.
Ia berharap kedepannya program ini dapat dikembangkan di lokasi kecamatan lainnya, dan diharapkan selain lahan-lahan Perum Perhutani dapat juga bekerja sama dengan lahan-lahan PTPN atau pihak lainnya.
Lebih jauh, Anne mengungkapkan, pada bulan Februari lalu Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa selama tahun 2020 secara kumulatif pertumbuhan ekonomi nasional terkontraksi sebesar minus 2,07 persen. Salah satu sektor yang selamat dari dampak ekonomi pandemi Covid-19 adalah sektor pertanian yang tumbuh positif 2,59 persen year on year, berbanding terbalik dengan sektor-sektor lainnya yang umumnya terkontraksi negatif.
“Pertumbuhan ekonomi pertanian dipicu oleh beberapa faktor, seperti tanaman pangan yang mengalami pertumbuhan sebesar 10,47 persen karena peningkatan luas panen padi, jagung dan ubi kayu secara nasional. Kemudian komoditas hortikultura tumbuh 7,85 persen karena peningkatan permintaan buah-buahan dan sayur-sayuran selama pandemi Covid-19,” terangnya.
Menurutnya, komoditas jagung hibrida belum menjadi pilihan utama oleh petani di Purwakarta karena jaminan pasar dan harga yang tidak menentu. Petani Purwakarta yang memproduksi jagung khususnya dengan hasil akhir panen tongkol kering atau pipilan kering, selama ini masih merasakan kesulitan memasarkan hasil panennya.
“Komoditas jagung masih merupakan program bantuan pemerintah, dimana bantuan yang diberikan hanya berupa benih tanpa adanya sarana produksi. Dukungan swasta sangat diperlukan untuk pengembangan produksi jagung hibrida,” ujar Anne.
Dia berharap, program integrated farming ini dapat memotivasi para petani di Indonesia, khususnya di Kabupaten Purwakarta dalam peningkatan kualitas maupun kuantitas pertanian.
Dalam sosialisasi tersebut juga dilakukan penandatanganan kesepakatan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta bersama Kementan, Kemen LHK, Perhutani, Ketua Yayasan Dewa Dewi Indonesia, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Ketua LMDH Kabupaten Purwakarta, Direktur PT. Tani Agro Lestari, Bank BNI, Bank BJB beserta pihak terkait lainnya.
Dalam kegiatan tersebut juga nampak hadir Ketua Umum Yayasan Dewa Dewi Indonesia beserta seluruh Jajaran, Direktur Pembiayaan Pertanian, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis dari PT. Perhutani, Unsur Kementerian LHK, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purwakarta, Direktur PT. Tani Agro Lestari Semesta, Kepala KPH Perhutani Purwakarta, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Pimpinan Bank BJB dan BNI, Unsur PT. Lapak Abah Lazindo Internusa serta seluruh tamu undangan. ***Moch Indrawan.