mandalapos.co.id, Asahan – Kabupaten Asahan merupakan salah satu Kabupaten yang sangat kental dengan budaya adat Melayu.
Untuk itu, Sekolah Penggerak SMAN 4 Kisaran melaksanakan kegiatan “Implementasi Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila” dengan mengambil tema “Bangun Jiwa Raga dan Kearifan Lokal”, pada Sabtu (27/11/21).
Dihadapan para murid dan undangan, Kepala sekolah penggerak SMAN 4 Kisaran Esmi Pohan, dalam sambutannya mengatakan, pemilihan tema ‘Bangun Jiwa Raga dan Kearifan Lokal’ dikarenakan Kabupaten Asahan masih sangat kental nuansa budaya adat Melayunya.
“Hal ini sangat perlu ditanamkan kepada seluruh siswa – siswi SMAN 4 Kisaran, agar semua anak didik memahami tentang budaya adat Melayu. Dimana bumi kita pijak, disitu langit kita junjung. Jadi sudah sewajarnya sekolah penggerak SMAN 4 Kisaran melalui tema Bangun Jiwa Raga dan Kearifan Lokal memperkenalkan serta mengajarkan adat budaya Melayu agar seluruh anak didik dapat memahaminya”, ujar Esmi Pohan.
Sementara itu Tokoh adat budaya Melayu Kabupaten Asahan, Masdar Adnan, mengucapkan terimakasih kepada sekolah penggerak SMAN 4 Kisaran yang telah menyelenggarakan kegiatan Implementasi Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, yang mengangkat Budaya Adat Melayu.
“Kabupaten Asahan memiliki sejarah kuat dengan budaya adat Melayu, banyak tata cara serta keunikan dan keharmonisan yang didapat dalam budaya adat Melayu. Seperti salah satu contoh tentang budaya khataman Ayat Suci Al Qur’an dan acara pernikahan budaya adat Melayu, dari zaman dahulu hingga sekarang dalam acara khataman Ayat suci Al Qur’an dan acara pernikahan orang Melayu tetap menerapkan adat budaya melayu,” terang Masdar.
Hal ini menurutnya, sangat penting dan harus terus ditanamkan kepada generasi penerus bangsa, agar budaya adat Melayu terus dapat dipertahankan dan dikembangkan sampai ke generasi selanjutnya.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Pelaksana kegiatan Hendrik Tambunan, menjelaskan kegiatan yang berlangsung ini mengambil dua tema, yang pertama Bangun Jiwa Raga yang dalam pembelajaran sehari harinya terkait tentang Perundungan (Bullying), dan tema yang kedua Kearifan Lokal dengan mengangkat budaya adat Melayu.
“Sebagai tenaga pendidik dan sesuai dengan program yang sudah diagendakan, Sekolah Penggerak SMAN 4 Kisaran terus berupaya memberikan terobosan-terobosan baru serta meningkatkan inovasi bagi seluruh anak didik,” jelasnya.
Tampak hadir dalam acara tersebut, Camat Kisaran Barat, Tokoh budaya Adat Melayu Asahan, Para guru guru pengajar dan Tata Usaha serta sebanyak 700 siswa siswi SMAN 4 Kisaran. Acara juga diselingi dengan tarian khas budaya adat Melayu dan Tata cara khataman serta pernikahan budaya adat Melayu. ***(JH)