mandalapos.co.id, Indramayu– Dalam sepekan ini, kondisi perkembangan angka penularan Covid-19 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terus mengalami angka yang serius, bahkan cluster Tenaga Kesehatan (Nakes) menjadi perhatian serius, dimana tiga Puskesmas dan satu pelayanan poly RSUD dilakukan lockdown.
kepada Wartawan Senin (14/6), Bupati Indramayu, Nina Agustina, mengatakan peningkatan angka penularan Covid-19 yang terjadi saat di Kabupaten Indramayu, menjadi perhatian semua pihak untuk bersama – sama mewaspadai dan melakukan edukasi secara masif akan bahaya Covid-19 melalui implementasi program PPKM Mikro.
Dikatakannya, pola hidup masyarakat saat ini, sangat berpengaruh pada komitmen untuk melakukan pencegahan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, apalagi perilaku hidup bersih dan sehat dan anjuran memakai masker, hindari kerumunan dan selalu menggunakan handsanitizer kerap diabaikan adalah faktor utama lonjakan angka terkonfirmasi positif dalam sepekan meningkat.
Oleh karenanya, ia akan melakukan pembahasan evaluasi dan upaya preventif dalam menghadapi perkembangan grafik peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini, terutama bagaimana pelaksanaan PPKM Mikro yang saat ini masih perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh.
“Kami akan tegas kedepan apalagi sudah banyak keluhan jika pola hidup masyarakat kita sudah abai terhadap Covid-19,” tuturnya.
Nina berharap, penegakan Prokes 4M dengan melibatkan seluruh unsur yang terkait melibatkan masyarakat penting untuk lebih ditingkatkan lagi sebagai upaya pencegahan.
“Kita harus sama – sama peduli, bergotongroyong untuk mengatasi pandemi sesuai yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat,” tandasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Deden Bonni Koswara, menyebutkan, merangkaknya lonjakan angka pasien Covid-19 disebabkan beberapa faktor, diantaranya efek banyaknya kerumunan dan hiburan dimana – mana serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kepatuhan penerapan protokol kesehatan.
“Yang paling membahayakan saat ini adalah ketidakpedulian masyarakat terhadap bahaya Covid-19. Mereka abai, jadi sangat tidak peduli soal Covid-19,” tegas Deden kepada wartawan.
Seperti diketahui, sejumlah rumah sakit yang selama ini menjadi rujukan pasien Covid-19 di Kabupaten Indramayu seperti RSUD MA Sentot, RS Pertamina Balongan, RSUD Indramayu dan RS Bhayangkara.
Rumah sakit lainnya yakni RS Mitra Plumbon Widasari, RS MIS Krangkeng, RS MM Indramayu, RS Alirsyad Haurgeulis dan RS Sentra Media melakukan antisipasi.
“Ketersediaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit tadi hanya sekitar 219, sekarang sudah terisi 128 orang. Untuk RSUD Indramayu sudah penuh,” tutur Deden.
Sebagai langkah antisipasi keterbatasan ketersiadaan tempat tidur akibat lonjakan pasien saat ini, Satgas Covid-19 meminta seluruh rumah sakit menambah kapasitas rawat hingga 30 persen dari jumlah normal.
Antisipasi lain yakni, bagi pasien dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) dan bergejala ringan, disarankan untuk isolasi mandiri di rumah. Hanya saja, kata dia, tetap dalam pengawasan ketat Satgas Covid-19 di kecamatan dan desa.
Laporan: Resman S