mandalapos.co.id, Anambas– Kepulauan Anambas memang tak pernah kehabisan tempat-tempat indah untuk dikunjungi, salah satunya Pulau Temawan kecil yang diapit Pulau Temawan Besar dan Pulau meriam. Laut jernih dan hamparan pasir putih, menjadi daya tarik utama di pulau kecil ujung utara Indonesia ini.
Selain itu, setelah dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) 7 kunci Desa Batu Belah, Pulau Temawan semakin dibuat menarik dengan beragam wahana terbuat dari botol plastik bekas, dengan berbagai bentuk untuk spot berfoto pengunjung.
Kreatifitas Bumdes Tujuh Kunci ini pun diakui oleh Kepala Desa Batu Belah, Babandi, sebagai pembinanya. Menurutnya berkat kepedulian pengurus Bumdes objek wisata Pulau Temawan dapat diresmikan.
“Kepedulian mereka membangun desa cukup tinggi, memang belum megah seperti wisata lain, tapi ini karya mereka. Kalau bicara dana mengelola cuma sebesar 13 juta, mereka antusias merawat temawan ini tanpa digaji,” ucap Babandi mengapresiasi.
Dilaporkan pula oleh Babandi, Bumdes Tujuh Kunci menawarkan paket wisata murah ke Pulau Temawan. Bermodal ongkos Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu sudah dapat menjangkau pulau kecil eksotis itu.
“Rencananya ada dua paket, yakni paket wisata murah, misal 100 ribu itu sudah transportasi ke Temawan dan konsumsi pengunjung. Kedua paket menginap di Temawan dengan memakai tenda karena memang kita tak ada homestay disini,” ungkapnya.
Babandi pun berharap, Pemkab Kepulauan Anambas melalui Dinas Pariwisata dapat membantu mempromosikan objek wisata Pulau Temawan. Dia juga meminta bantuan berupa pembuatan tambatan perahu agar memudahkan kapal kayu pengangkut wisatawan dapat bersandar dengan mudah.
Dalam kesempatan yang sama, Kabid Promosi Pariwisata, Dinas Pariwisata KKA, Ramadiana, juga turut mengapresiasi inovasi yang dilakukan Bumdes Tujuh Kunci Desa Batu Belah. Dirinyapun berharap hal ini dapat dicontoh oleh desa lainnya, lantaran di Kabupaten Anambas sangat banyak spot wisata menarik.
Meski demikian, Ramadiana, mengingatkan kepada Kepala Desa dan Pengelola Bumdes Batu Belah untuk mematangkan perjanjian dengan pemilik lahan di Pulau Temawan. Hal ini lantaran Pulau Temawan bukanlah milik pemerintah desa setempat.
Terkait permintaan tambatan atau pelabuhan perahu, Ramadiana mengaku sulit jika dibuat pelabuhan permanen. Pasalnya, lahan di Pulau Temawan tersebut bukanlah milik Desa Batu Belah, sehingga rawan bermasalah.
“Masalah pelabuhan tambat motor, akan saya sampaikan ke Kadis Pariwisata, nanti DED dibidang objek. Kalau pelabuhan permanen tidak mungkin, paling yang mungkin pelabuhan apung,” katanya.
Mewakili Dinas Pariwisata Anambas, Ramadiana juga berjanji akan mensuport objek wisata Pulau Temawan.
“kami siap membuat kerjasama, membuat suatu paket supaya operasional wisatawan tak terlalu besar ke sini. Kita juga akan membantu mempromosikan,” ucapnya.
***red- Yahya