Perjuangan Si “Sepuh” di Workshop Mekanik Junior

0
553

MANDALAPOS.CO.ID,NATUNA – Cuaca di hari Selasa, 11 Desember 2018 tampak cerah. Mentari pun semangat memancarkan cahaya panasnya. Waktu baru menunjukan pukul 07.45 WIB. Seperti biasa, Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Natuna, mulai berdatangan.

Di antara para pegawai, terlihat beberapa orang dengan baju berwarna biru dan bercelana panjang hitam. Mereka berjalan beriringan menuju bagian belakang gedung Disnakertran. Siapakah mereka?, kami pun menumpahkan ketidaktahuan itu dengan bertanya kepada Hussyaini, Kepala Disnakertran Natuna.

“Itu peserta workshop mekanik junior di Balai Latihan Kerja (BLK) kita. Mereka dilatih mengenai basic otomotif kendaraan roda dua,” ujar Hussyaini, sambil mengajak kami melihat lebih dekat ruang praktik workshop BLK.

Di dalam ruangan seluas 6 x 10 meter persegi itu, terlihat beberapa motor sedang “ditelanjangi” dan diutak-atik para peserta. Motor yang dijadikan ‘korban’ untuk digunakanpun untuk ajang praktek adalah kendaraan jenis keluaran lama, salah satunya Honda Grand Astrea.

Dari sekian banyak peserta workshop, kami pun tertarik dengan salah seorang pria yang sedang membersihkan karat motor di ujung ruangan. Rifai namanya, Ia tampak malu-malu ketika diminta untuk diwawancara. Maklum, semasa hidupnya ia belum pernah diwawancarai kuli tinta.

Dari keterangan Rifai, diketahui latar belakang pendidikannya hanya tamatan SMA. Selama ini, ia kerja serabutan tak tentu arah.

“Ya kalau ada orang suruh tebas rumput, saya bisa. Sedikit juga, bisa lah bongkar mesin. Karena memang sudah hobi, kerja apapun, yang penting halal aja, ” ujar Rifai sambil terus menggosok karat besi tua motor yang menjadi media untuk praktiknya.

Meski peluh membasahi tubuh Ayah satu orang anak ini, ia tetap semangat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan instruktur nya.

“Saya memang sudah lama mencari pelatihan seperti ini. Karena ada peluang, ya langsung dikejar, kebetulan saya memang suka sama otomotif,” katanya

Semakin lama bercerita, Rifai pun mulai menghilangkan rasa canggung dan malu yang muncul saat awal pertemuan dengannya. Kini ia sendiri yang bercerita sebelum ditanya. Pria yang kini sudah berusia 37 tahun ini pun bersyukur, dengan diselenggarakan pelatihan kerja di Natuna, impiannya semakin dekat di depan mata.

“Sebagai masyarakat saya sangat senang dan terbantu dengan adanya pelatihan ini. Dari dulu niat ingin punya bengkel kecil, cuma skill masih jauh. Pemerintah sekarang bagus, buat program kaya gini,” ujar Rifai, disambut senyum Kadisnakertran Natuna, yang sudah lama menyimak cerita Rifai.

Semangat Rifai tak pernah padam, meski peserta workshop lainnya relatif jauh lebih muda ketimbang dia. Hal inilah yang membuat Rifai di puji oleh instrukturnya.

“Rifai sesepuh disini ya, karena paling tua diantara yang lain, tapi antusiasnya luar biasa, meski daya tangkapnya sudah lemah, yang penting semangatnya ada, ” kata Dian Praputra, Instruktur workshop otomotif, sambil tertawa.

editor: JR.Ronald

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini