Mandalapos.co.id, Indramayu- Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ) Kabupaten Indramayu Jawa Barat, Malik Ibrahim, mendukung usulan Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani, agar guru honor yang telah mengabdi belasan hingga puluhan tahun dapat diangkat menjadi pegawai PPPK tanpa perlu menjalani tes.
Malik Ibrahim menilai, pengangkatan guru honor menjadi PPPK tanpa tes sebagai bentuk menghargai pengabdian para guru yang telah bertahun-tahun lamanya mendidik generasi bangsa.
Seperti halnya di Kabupaten Indramayu, Malik menyebutkan kebutuhan guru pada jenjang SD dan SMP mencapai ribuan orang.
Lebih lanjut dikatakan Malik, dalam seleksi penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) Kabupaten Indramayu tahun 2021, formasi yang dibuka untuk jabatan fungsional guru hanya sebanyak 193 formasi. Sementara jumlah guru honor yang ikut tes sekitar 4.250 orang.
Selain itu menurut Malik, passing grade alias nilai batas minimal yang harus dipenuhi peserta tes PPPK Tahun 2021 terlalu tinggi, sehingga mengakibatkan banyak peserta yang tumbang.
Malik pun berharap, usulan Wakil Ketua MPR itu dapat terwujud sehingga menjadi kabar bahagia bagi para guru honor.
Mengutip Kumparan, Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani menyambut baik rencana pengangkatan satu juta guru honorer menjadi pegawai PPPK. Menurutnya, kebijakan ini dapat memberikan kepastian para guru honorer dalam menjalankan tugasnya.
Politisi Gerindra ini pun mengusulkan agar guru honorer yang telah mengabdi bertahun-bertahun tak perlu dites untuk proses penyaringan.
“Pengabdian mereka yang begitu panjang seharusnya diapresiasi dan diberi penghargaan dengan mengangkat mereka menjadi pegawai PPPK tanpa perlu tes,” kata Muzani dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/9).
Menurut Muzani, profesi sebagai seorang guru hakikatnya sebagai pengabdian atau panggilan jiwa, bukan pencari kerja. Karena itu, ia berharap kebijakan pengangkatan guru honorer sebagai pegawai PPPK menjadi momentum penghargaan bagi guru honorer.
“Kebijakan untuk mengangkat satu juta guru honor menjadi pegawai PPPK menjadi momentum memberi penghargaan pada jutaan guru honor yang tanpa lelah terus mengabdi dalam dunia pendidikan. Kita harus berterima kasih atas jasa, waktu dan tenaga mereka,” ujar Muzani.
Selain itu, Sekjen Gerindra ini menuturkan pengangkatan guru honorer sebagai pegawai PPPK akan memberi kepastian bagi masa depan guru agar pengabdian mereka dalam dunia pendidikan dapat lebih pasti.
Apalagi, Muzani menambahkan di awal pemerintahan Presiden Jokowi, pemerintah bertekad akan meningkatkan sumber daya manusia. Namun karena adanya COVID-19, menyebabkan kegiatan pendidikan mengalami stagnasi apalagi pembelajaran saat ini tergantung pada ketersediaan teknologi dan akses internet.
Karena itu, ia menilai pentingnya meningkatkan kualitas SDM pendidikan, salah satunya dengan mengangkat guru honorer menjadi pegawai PPPK.
“Murid tidak ketemu guru, dosen tidak ketemu mahasiswa, santri tidak berjumpa dengan kiainya. Ini yang menyebabkan pendidikan kita tidak bisa maksimal, bahkan lama kelamaan hal ini telah menimbulkan kejenuhan bagi peserta didik, guru, termasuk penyelenggara pendidikan,” tutup Muzani.
***Resman.S
Semoga bisa di angkat guru honorer Aamiin
Di tahun ini ,selama pengabdian kami ihlas tetapi anak dan istri kami supaya lebih layak dalam ….maka di mohon dengan kerendahan hati angkatlah kami
Harapan saya sebagai guru honorer yang sudah belasan tahun mengabdi semoga segera di angkat menjadi PPPK tanpa tes mengingat usia yang sudah tua