Mandalapos.co.id, Tasikmalaya – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Tasikmalaya melaksanakan Program Electrifying Agriculture dengan kegiatan Penyalaan Pompanisasi untuk kelompok tani di berbagai desa di lingkungan kerja PLN UP3 Tasikmalaya.
Beberapa lokasi penyalaan pompanisasi meliputi wilayah Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, dan Kota Tasikmalaya. Kegiatan penyalaan pompanisasi ini merupakan kolaborasi PLN dengan Kementrian Pertanian dalam penyediaan listrik untuk pengairan ke sawah, dimana sebelumnya pengairan hanya mengandalkan sawah tadah hujan, dengan harapan panen bisa lebih meningkat untuk para kelompok tani.
Penyediaan listrik dengan target 37 lokasi dilakukan sehubungan dengan percepatan peningkatan produksi pangan nasional, melalui kegiatan pompanisasi di sawah yang tersebar di daerah sentra padi nasional.
Dukungan kelistrikan Program Electrifying Agriculture untuk pengairan secara modern membutuhkan beberapa strategi untuk penyediaan listrik yang andal. PLN UP3 Tasikmalaya telah melakukan pemetaan lokasi pompanisasi, survey lapangan, penyusunan RAB, hingga proses eksekusi penyalaan di lokasi.
Ketua Kelompok Tani Setiabudi, Iip Saripudin, menuturkan bahwa dengan adanya penyalaan pompanisasi yang dilakukan oleh PLN, hasil panen mengalami peningkatan. ” Dulu kami harus menunggu hujan atau menyedot air dengan pompa bensin yang mahal, sekarang dengan listrik dari PLN, sawah kami selalu terairi, hasil panen pun meningkat,” ujar Iip.
Manager PLN UP3 Tasikmalaya, Arief Rahman Hakim, menyampaikan bahwa program Electrifying Agriculture yang berkolaborasi bersama Dinas Pertanian setempat dapat dioptimalkan, sehingga hasil panen diharapkan dapat meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kegiatan pompanisasi merupakan salah satu komitmen PLN dalam mendukung dan berkontribusi positif bagi seluruh masyarakat.
“Program Electrifying Agriculture ini sangat penting untuk mendukung keberlanjutan sektor pertanian di setiap desa. Dengan ini, petani dapat mengoptimalkan pengairan lahan pertanian mereka untuk meningkatkan hasil panen dan berkontribusi pada ketahanan pangan di daerah setempat,” kata Arief.
General Manager PLN UID Jawa Barat, Agung Murdifi, mengungkapkan program Electrifying Agriculture ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian serta mendukung program pemerintah yaitu ketahanan pangan, juga sebagai bentuk komitmen PLN dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.
“Program ini merupakan langkah nyata PLN dalam mendukung program ketahanan pangan nasional yang merupakan proyek strategis nasional melalui optimalisasi energi listrik untuk sektor pertanian. Kami hadir untuk mendorong peningkatan produktivitas hasil pertanian dan efisiensi kerja petani di wilayah yang sulit mendapatkan air untuk tumbuh kembang tanaman,” ungkap Agung.*
*YAHYA