Plt Kepala DP3AKB Jember: Pernikahan Dini Bisa Sebabkan Stunting

0
274
Plt. Kepala DP3AKB Jember, Poerwahyudi

Mandalapos.co.id, Jember – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, menggelar sosialisasi percepatan penurunan stunting, Jumat (9/2/2024). Acara yang digelar di Aula Hotel Royal Jember ini dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI sebagai mitra DP3AKB yaitu Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh, M.A.

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penurunan angka stunting, terutama pada anak-anak usia dini. Stunting atau gangguan pertumbuhan adalah masalah serius yang dapat berdampak pada kualitas sumber daya manusia dan perkembangan generasi mendatang.

Sebagai narasumber, Wakil ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menerangkan, penananganan stunting harus dilakukan secara masif dan gerilya. Sehingga, harapan pemerintah untuk menurunkan stunting hingga 14 persen pada 2024 bisa tercapai.

“Salah satu langkah Kementerian Kesehatan dalam penanganan stunting melalui intervensi dari hulu dengan pemberian tablet penambah darah secara gratis kepada remaja puteri, sebagai calon ibu yang akan melahirkan generasi baru. Gerakan minum tablet penambah darah tersebut untuk mencegah anemia sebagai salah satu faktor risiko penyebab stunting,” tuturnya.

Sementara itu, Plt. Kepala DP3AKB Jember, Poerwahyudi, mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, serta Pengadilan Agama berkenaan patokan usia bagi yang ingin menikah.

“Karena menikah dini adalah salah satu juga penyebab meningkatnya angka stunting, karena di usia yang masih belia mereka belum siap secara reproduksi. Selain itu bisa menyebabkan angka perceraian yang begitu tinggi,” ungkapnya.

Lanjut Poerwahyudi mengatakan, pihaknya juga akan mendorong pemerintah pusat maupun daerah dalam melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terkait pentingnya menjaga pola hidup sehat sebagai salah satu cara mencegah terjadinya stunting pada balita.

“Yang jelas kita akan mendorong, bahkan kita juga akan minta tambahan untuk mendukung kebutuhan-kebutuhan program penekanan angka stunting ini. Karena dengan ini harapan untuk generasi muda menjadi generasi yang cerdas, kuat, dan berprestasi dapat tercapai, saya optimis tahun 2045 Indonesia dapat mencapai generasi Indonesia emas,” ucapnya.*

*Slamet

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini