Mandalapos.co.id, Probolinggo – Keceriaan tampak di wajah polos murid-murid PAUD dan TK PKK Tunas Muda I, Desa Maron Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Meski miris, melihat anak-anak usia dini itu musti belajar di teras kelasnya. Bahkan, para pengajar musti berpanas-panas berdiri di halaman TK saat mengajari muridnya itu.
Belajar mengajar di teras kelas ini baru kali ini terjadi, lantaran ruang kelas tempat biasa mereka belajar disegel alias ditutupi menggunakan bambu. Belum diketahui siapa yang melakukan penyegelan.
Belum diketahui penyebab penyegelan atau penutupan ruang kelas tersebut. Informasi yang diperoleh di lapangan, tanah tersebut milik Munawi yang telah dihibahkan. Munawi menghibahkan tanah seluas 180 meter persegi itu kepada Pemerintah Desa Maron Kidul pada tahun 2011 lalu.
“Saya juga kaget kok tiba-tiba ruang kelas ini disegel dan ditutup. Tidak tahu pasti kenapa ini disegel. Saya tahu dari para wali murid menghubungi saya kalau ruang kelas ditutup. Tidak tahu ini penyebab Pilkades serentak atau tidak,” ungkap Kepala sekolah TK PKK Tunas Muda I Supiyati Ningsih, kepada wartawan Senin (21/2/2022).
“Semoga segera menemukan solusinya, sehingga sekolah ini bisa dibuka lagi, dan anak-anak bisa belajar kembali,” tambah Supiyati.
Hoiri warga lainnya mengaku, bahwa penyegelan atau penutupan ini merupakan dampak dari Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak. Penyegelan dilakukan oleh para pendukung Pilkades. Namun ia tak menyebut secara detail bagaimana proses penyegelan itu berlangsung.
“Ada empat ruang kelas dan satu kantor guru yang dilakukan penyegelan itu, saat ini sedang dilakukan mediasi oleh Pemerintah Desa Maron. Yakni antara pemilik lahan Munawi dan Pemerintah Desa Maron Kidul dengan Penjabat Kepala Desa setempat,” kata Sekretaris Desa Maron Kidul Lukman Hakim.
“Semoga menemukan solusinya sehingga mereka anak PAUD dan TK bisa belajar lagi di ruang kelas yang dilakukan penyegelan itu,” tandas Lukman. ***yul
