mandalapos.co.id, Bogor – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama TNI dan Polri mengerahkan sebanyak 1.500 personel gabungan pada Operasi Ketupat dalam rangka larangan mudik Lebaran. Kegiatan ini dimulai Kamis (6/5/2021) dini hari.
Ribuan personel gabungan tersebut melaksanakan tugas selama dua pekan berlangsungnya operasi tersebut.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan apel kesiagaan tersebut merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan petugas dalam menjalankan tugasnya, karena jelang hari raya tren kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 2%.
Hal itu disebabkan karena ada peningkatan mobilitas masyarakat di akhir bulan suci Ramadan jelang Idulfitri. Karena itu, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik.
“Ini merupakan tahun kedua pemerintah mengambil kebijakan tersebut,” ujar Bima membacakan amanat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mapolres Bogor Kota, Rabu (5/5/2021).
Dalam amanat itu, Kapolri menjelaskan kebijakan larangan itu diambil dari berbagai pertimbangan, yaitu pengalaman kenaikan tren kasus pascalibur panjang termasuk peningkatan kasus 93% setelah Idulfitri tahun 2020.
Meski begitu, keinginan masyarakat untuk mudik susah dibendung, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan apabila pemerintah tidak melaksanakan larangan mudik, maka diprediksi akan terjadi pergerakan orang sebesar 81 juta.
Akan tetapi, setelah diumumkan masih terdapat 7% atau sebanyak 17,5 juta jiwa yang tetap mudik. “Oleh karena itu operasi itu harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, oleh seluruh jajaran,” pinta Bima.
Bima mengatakan, kasus Covid-19 harus terus diwaspadai dengan berkaca kepada apa yang terjadi di luar negeri seperti kasus di India, terdapat penambahan kasus hingga 400.000 kasus dan angka kematian 3.500 per hari.
“Ini karena protokol kesehatan yang tidak jalan, karena itu kita tidak boleh lengah, dengan adanya varian Covid-19 yang masuk dari berbagai negara dari Inggris, India, hingga Afrika Selatan,” ucapnya.
Untuk mengatasinya, Polri bersama Satgas Penanganan Covid-19 yang berada di bandara dan pelabuhan internasional telah melakukan pengawasan kepada seluruh perjalanan internasional.
“Saya perintahkan kepada petugas untuk mengawasi secara ketat, pastikan pelaksanaan karantina di tempat yang ditunjuk,” kata Bima.
Salah satu yang harus diantisipasi yakni saat Lebaran, karena akan ada peningkatan aktivitas baik dalam bentuk kegiatan ibadah dan kegiatan masyarakat di sentra ekonomi, destinasi wisata, dan kegiatan budaya seperti takbir keliling dan halal bihalal.
“Ini sangat berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas, sangat berpotensi terjadi pelanggaran Prokes,” ujar Bima.
Sementara itu, Kapolres Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, salah satu sasaran utama Operasi Ketupat yaitu melakukan penyekatan untuk larangan mudik, dengan menyiagakan personel gabungan TNI, Polri, dan Pemkot Bogor.
“Kita lakukan pengawasan bagi pemudik dan pendatang, dan dari tingkat RT/RW akan melakukan pengawasan khususnya pencegahan Covid-19,” tukasnya.
***Red