mandalapos.co.id, Anambas — Antrean panjang kendaraan roda dua terlihat di Jalan Selayang Pandang (SP) 1 Tarempa, Kamis (7/3) pagi. Suasananya, tak kalah ramai dibandingkan antrian ibu-ibu yang berburu minyak goreng bersubsidi.
Usut punya usut, deretan panjang kendaraan warga ini karena sedang mengantre BBM Pertalite di salah satu agen yang bernama Acay.
Bukan tanpa sebab warga berbondong-bondong membawa kendaraannya berburu BBM Pertalite di tempat Acay. Pasalnya, sudah sekitar 1 minggu lebih ini warga Anambas kesulitan mendapatkan minyak bensin tersebut.
Untuk diketahui, sebelumnya BBM Pertalite menjadi barang langka di Kepulauan Anambas, khususnya di Tarempa. Informasi dihimpun mandalapos, hal itu disebabkan karena kapal pengangkut minyak BBM ke daerah terdepan Indonesia ini, naik docking.
Lantas, adanya penjualan BBM Pertalite di salah satu agen BBM di tengah kelangkaan yang sudah berlangsung seminggu lebih itu, menimbulkan tanda tanya. Dari mana asalnya? Dan mengapa baru dijual sekarang?.
Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Anambas, Hery Fakhrizal, juga membenarkan bahwa sudah sekitar seminggu lebih BBM Pertalite putus.
“Tetapi Saya sampaikan minyak belum habis, minyak masih ada, cuma karena orang tau bahwa Kapal Putri Ayu itu docking. Saya bilang, mau docking tanggal berapa pun, tanggal 5 atau 7 kapal tetap ambil minyak di Pertamina Selat Lampa Natuna menebus DO. Tak ada masalah kapalnya naik dok. Jadi minyak sebenarnya masih ada,” terang Fakhrizal saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Kamis (7/3).
Ditanya terkait adanya salah satu agen BBM yang menjual Pertalite di tengah kelangkaan, Fakhrizal menilai hal itu bukan penimbunan.
” Tapi minyak cadangan yang digunakan untuk hal urgent (mendesak). Setau saya minyak itu ada cadangannya,” ujarnya.
Mandalapos pun mencoba mengkonfirmasi Agen BBM bernama Acay di Jalan SP 1 yang masih menjual Pertalite. Namun, dia tak berada di tempat.
“Bapak pergi ambil minyak, ” tutur anak dari Acay.
Dia pun membantu menjelaskan, bahwa minyak BBM yang dijual merupakan stok emergency (darurat) untuk ambulance dan transportasi pengangkut orang sakit.
“Bapak ada kerjasama dengan rumah sakit, memang mereka ga ada kuota, tetapi karena ada kerjasama, kita jaga-jaga untuk orang sakit, ” ujarnya.
Putri dari Acay itu melanjutkan, karena minyak BBM sudah masuk, maka minyak yang disimpan sebagai stok emergency itu dilepas.
“Jadi tak ada penimbunan di sini,” tegasnya. ***Yahya