Mandalapos.co.id, Natuna — Pemerintan RI telah membuat prioritas pengembangan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa untuk menjadi satu kawasan yang mumpuni di bidang kemaritiman.
Pengembangan itu kemudian diintensifkan setelah adanya dukungan dana dari Japan Internasional Coopration Agency (JICA) sekitar Rp400 miliar.
“SKPT akan dikembangkan dengan berbagai fasilitas, karena selama ini SKPT itu semuanya serba tanggung, seperti cold storage hanya 200 ton, kemudian dermaga hanya beberapa ratus meter,” kata Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda, usai acara penyambutan Jamaah Haji di Masjid Agung Natuna, Kamis, 6 Juni 2023.
Fasilitas tersebut, lanjut Rodhial, perlu dibangun untuk mendukung program penangkapan terukur Pemerintah RI, khususnya di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 711.
“Pemerintah akan membuat keputusan bahwa siapapun menangkap ikan di WPP 711 harus bongkar muat di Natuna, kalau fasilitas (SKPT) seperti itu, walau disuruh orang gamau datang. Kelasnya itu maunya seperti Jepang supaya harga ikan tinggi,” sebut Rodhial.
Sebelumnya, untuk menjalankan program pengembangan SKPT Selat Lampa, muncul rencana Pemerintah RI untuk merelokasi Faslabuh TNI AL yang lokasinya berdekatan dengan kawasan SKPT.
“Awalnya (Faslabuh AL) mau direlokasi tapi tak jadi, karena berat yang dibangun itu sudah Rp300 miliaran katanya. Jadi diputuskan kesejahteraan dan pertahanan berjalan berdampingan, TNI AL mengembangkan dirinya ke kanan dan Sabang Mawang, sedangkan SKPT ke kiri,” ungkap Rodhial.
Meski demikian tambah Rodhial, rencana pengembangan SKPT dan Fasilitas TNI AL di Natuna ini akan dimatangkan dalam rapat pada 24 Juli 2023 mendatang dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi.**
*ALFIAN