Mandalapos.co.id, Indramayu – Penerapan Smart City di Kabupaten Indramayu menarik perhatian sejumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Sebanyak 16 wakil rakyat itu jauh-jauh datang dari Kabupaten Batang, Jawa Tengah untuk mengetahui lebih banyak terkait penerapan Smart City di Bumi Wiralodra Indramayu.
Rombongan dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Batang, Maulana Yusup yang tiba di Kabupaten Indramayu disambut hangat Sekretaris Daerah (Sekda) Rinto Waluyo bersama sejumlah kepala daerah terkait dan Tim Teknologi Informasi (IT) Pemerintah Kabupaten Indramayu Nirwan, di Ruang Rapat Sekda Indramayu, Senin (21/2/2022).
Ketua DPRD Kabupaten Batang Maulana Yusup menyampaikan, Kabupaten Batang sejak 2021 sudah mencanangkan Smart City atau Kota Pintar yang menerapkan dan memanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.
Menurutnya, Smart City di Kabupaten Batang menjadi poin dari visi misi Bupati Batang dan baru dicanangkan 2021. Namun, belum maksimal atau belum seperti yang sudah diterapkan di Kabupaten Indramayu karena beberapa faktor, utamanya dampak dari wabah Covid-19.
“Kami sudah mencanangkan Smart City ini, dan menjadi salah satu poin dari visi misi Bupati Batang dan memang akan dicanangkan mulai Tahun 2021 kemarin, tetapi masih belum maksimal karena dihajar pandemi. Jadi kami terus melakukan evaluasi-evaluasi untuk kemudian bisa dilaksanakan dengan fokus setelah belajar dari Indramayu,” katanya.
Ia menambahkan, kunjungannya ke Indramayu salah satunya ingin mengetahui penerapan maupun pengelolaan 5 dari 6 dimensi smart city di Indramayu, diantaranya Smart Government, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, dan Smart Environment.
“Dari sekian dimensi tersebut kami ingin mengetahui bagaimana penerapannya di Indramayu,” tambahnya.
Sementara itu Sekda Kabupaten Indramayu Rinto Waluyo melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Indramayu Aan Hendrajana menjelaskan, sejak 2018 hingga 2021 program Smart City di Indramayu sudah melakukan inovasi-inovasi. Pertama dalam dimensi Smart Government adalah dengan memiliki aplikasi Indramayu1 yakni tempat pengaduan, kedaruratan, info pariwisata, info ketenagakerjaan, info perizinan, info pendidikan, info kesehatan, dan info rute trayek serta aplikasi lainnya.
Kemudian, yang kedua dalam Smart Economy, yaitu dilakukan dengan memetakan potensi ekonomi Indramayu khususnya terkait bidang Pertanian dan Perikanan seperti aplikasi pemberi makan lele di tempat budidaya lele tepatnya di wilayah Kecamatan Losarang.
Selanjutnya yang ketiga dalam dimensi Smart Living menerapkan, Call Center 119 yang dibidangi Dinas Kesehatan Indramayu untuk membantu masyarakat memperoleh layanan kesehatan yang bersifat dini. Disamping itu, tengah direncanakan pengadaan taman lalu lintas yang ditujukan bagi anak-anak dalam pengetahuan untuk mengenalkan aturan, tata tertib dan keselamatan berlalu lintas.
Aan menambahkan, dalam Smart Branding terdapat program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz, yakni untuk membangun akhlakul karimah agar generasi kedepan lebih baik dalam sisi agama sekaligus sebagai investasi terbesar Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam mencetak generasi penghafal Al-Qur’an.
Terakhir, Smart Environment menerapkan Aplikasi Sistem Informasi Daerah Irigasi, Pengadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) serta Pembangunan atau Pembuatan Landasan Dump Truck Sampah serta yang terbaru di tahun 2021 dimensi ini menetapkan Aplikasi Gopal.
“Jadi memang Smart Environment pada Tahun 2021 menerapkan Aplikasi Gopald atau aplikasi untuk peningkatan kualitas layanan Sedot Tinja dengan mengimplementasikan penggunaan perangkat teknologi informasi digital berupa aplikasi mobile oleh operator Penyedotan Limbah Tinja,” terangnya.
Pada kesempatan ini, Anggota DPRD Batang terkesan saat mendengarkan langsung pemaparan dari Tim IT Pemerintah Kabupaten Indramayu, Nirwan yang menerangkan bahwa sejak kepemimpinan Bupati Indramayu Nina Agustina, Kota Mangga saat ini telah memiliki AyuTVcc atau TV co Creation yang berbasis Internet Of Thing (IoT).
“Dimana TV ini bisa berkomunikasi 2 arah dan sangat cocok untuk media pembelajaran secara daring,” terangnya.
Nirwan memaparkan, pihaknya saat ini telah melakukan terobosan terkait pengelolaan aset barang berbasis RFID (Radio Frequency Identification) pada Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Indramayu dan aplikasi lain yang akan diterapkan di instansi Pemkab Indramayu.
“Jadi pengelolaan barang berbasis RFID ini setiap aset dipasang alat yang secara berkala akan melaporkan secara otomatis ke IoT Box yang terpasang dikantor. Apabila aset itu dipindahkan posisinya maka akan alarm berbunyi secara otomatis. Selain itu kami juga memiliki aplikasi pemantauan posisi ikan yang berbasis satelit yang memudahkan nelayan dalam mencari ikan,’ ujar Nirwan. ***Resman.S