Sosok Ustaz Yahya Waloni, Penceramah Kontroversial yang Ditangkap Polisi

0
1504
Ustaz Yahya Waloni (Foto:Ist)

Mandalapos.co.id,- Ustaz Yahya Waloni sedang menjadi perbincangan masyarakat lantaran dirinya ditangkap oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim )Mabes Polri, pada Kamis (26/8/21). Penceramah kondang itu diduga melakukan ujaran kebencian dan SARA.

Sebelumnya, Ustaz bernama lengkap Muhammad Yahya Waloni itu dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh komunitas Masyarakat Cinta Pluralisme terkait dugaan penodaan agama. Dalam ceramahnya, dia mengatakan bahwa bible itu palsu.

Lalu siapakah Ustaz Yahya Waloni ini? Dihimpun mandalapos dari berbagai sumber, Yahya merupakan seorang mualaf, dulu ia adalah seorang pendeta. Ia terdaftar sebagai pendeta pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana. 

Yahya Waloni sangat dikenal sebagai penceramah yang biasanya bertopik pada kristenisasi dan misionaris. Topik itu tentunya berhubungan dengan latar belakangnya sebelum masuk islam.

Ia lahir dengan nama Yahya Yopie Waloni, dan dilahirkan di kota Manado 30 November 1970. Keluarganya berdarah Minahasa yang taat pada agama Kristen. 

Dirangkum dari berbagai sumber, Yahya disebut pernah menjabat sebagai Ketua atau rektor Sekolah Tinggi Theologia (STT) Calvinis Ebenhaezer di Sorong tahun 1997-2004. Meski begitu, banyak penyangkalan dari pihak umat Kristen atas status Yahya tersebut.

Ia pernah menetap di Sorong sejak tahun 1997 – 2004 karena pindah ke Balikpapan. Di sana, dia menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006. Pada 2006, Ustaz Yahya Waloni pindah ke Kota Cengkeh, Tolitoli, disana ia mendapatkan bimbingan dari Ketau Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Lewat penuturan Ustaz Yahya dalam beberapa ceramahnya, Dia bersama istri memeluk Islam secara sah pada Rabu, 11 Oktober 2006 silam, Pukul 12.00 Wita, melalui tuntunan Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli, Komarudin Sofa.

Setelah memeluk Islam, nama Yahya Yopi Waloni diganti menjadi Muhammad Yahya Waloni. Nama istrinya Lusiana diganti menjadi Mutmainnah. Nama anak-anaknya pun ikut diganti, Silviana diganti menjadi Nur Hidayah, Sarah menjadi Siti Sarah, dan Zakaria tetap menggunakan nama tersebut.

Yahya pun menulis buku berjudul “Islam Meruntuhkan Iman Sang Pendeta” sebagai autobiografinya yang merekam perjalanan hidupnya hingga memeluk Islam.

Pada 9 September 2018 lalu, nama Ustadz Yahya Waloni tenar karena ceramahnya yang terang-terangan menyerang KH Ma’ruf Amin dan Muhammad Zainul Mahdi alias Tuan Guru Bajang (TBG) di Masjid Al Fida Muhammadiyah, Pekanbaru, Riau. 

Beberapa potongan video ceramahnya dapat disaksikan di akun YouTube DAE Channel. Mula-mula, dia menyebut Ma’aruf Amin sudah uzur dan hampir mati. 

Tidak hanya menyerang Ma’ruf Amin, dalam channel YouTube yang sama, ia juga menghina mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat TGB dengan memelesetkan singkatan namanya menjadi Tuan Guru Bajingan. Yahya juga menyebut Ketua KPK Agus Rahardjo kafir. 

Nampak tidak mau berhenti, ia juga menyinggung Megawati adalah perempuan berdosa yang memecah belah. Ia pun mendoakan Megawati cepat mati.

Nama tokoh cendekiawan muslim Almarhum Nur Cholis Madjid pun tak luput dari serangannya. Ia berujar Nur Cholis Madjid tengah disiksa di alam kubur dan akan masuk surga dalam keadaan benjol-benjol. 

Hal ini tidak lepas karena pendiri Universitas Paramadina itu kerap dituding sebagai tokoh liberal di Indonesia.

Selain itu, pada 8 Maret lalu,  Yahya Waloni kembali Kontroversial karena ceramahnya dalam sebuah Tablig Akbar peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Mandailing Natal, Sumatera Utara dengan menyinggung soal orang-orang munafik.

Dalam ceramahnya itu ia mengatakan wabah korona yang kini tengah melanda dunia hanya menjangkiti orang-orang munafik. Oleh karena orang-orang munafik yang terkena penyakit ini, Yahya lantas menganggap bahwa virus Corona itu juga diakibatkan oleh tingkah orang-orang munafik. 

Belakangan ini, Pegiat media sosial Eko Kuntadhi kembali melontarkan kritik keras terkait ceramah Yahya Waloni yang berbau kasar, dan provokatif, salah satunya mendoakan Ulama Quraish Shihab agar cepat mati.

Ustadz Yahya Waloni mengaku tak takut jika seumpama ada pihak yang menjebloskannya ke penjara. Yahya Waloni diketahui kerap melontarkan ucapan kontroversial lewat ceramah.

Editor: Alfian

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini