Sri Mulyani : Tahun Depan Ekonomi Global Akan Rebound Meski Tentu Masih Dihantui Covid-19

0
376
Menteri Keuangan, Sri Mulyani (istimewa)

MANDALAPOS.co.id, Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut pandemi Covid-19 masih menjadi penghambat perekonomian global di tahun depan. Meski begitu, dirinya meyakini perekonomian akan pulih dan tumbuh positif di 2021.

“Tahun depan (ekonomi global) akan rebound meski tentu masih dihantui Covid-19,” kata Sri Mulyani dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2021, di Jakarta, Selasa (22/12).

Bendahara Negara itu menyampaikan, perekonomian global pada tahun ini diproyeksikan akan mengalami kontraksi sebesar 4 persen sampai dengan 5 persen. Itu menjadi yang terdalam jika menengok sejarah pekonomi global ke belakang.

“Ini tentu shock yang sangat besar dan harus dikelola semua negara di dunia,” ujar dia.

Dia menambahkan, efektivitas vaksin merupakan kunci penting yang bisa mengembalikan kegiatan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi global. Sehingga harapannya perekonomian dunia bisa kembali tumbuh di kisaran 4 sampai 5 persen di tahun 2021 mendatang.

Sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan keberadaan vaksin di Tanah Air belum tentu bisa memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia pada tahun depan. Sebab, pandemi Covid-19 masih akan berlangsung hingga tahun depan.

“Untuk tahun 2021 dengan Covid-19 juga masih akan menjadi faktor, meskipun kita sudah lebih memiliki harapan positif karena adanya vaksin,” kata Sri Mulyani dalam APBN Kita, di Jakarta, Senin (21/12).

Meski begitu, Bendahara Negara itu meyakini ekonomi Indonesia dapat tumbuh di titik 5,0 persen pada 2021. Setidaknya, tahun depan akan terjadi pemulihan ekonomi setelah di 2020 ekonomi Indonesia secara berturut-turut terperosok.

“Tentu kita berharap akan terjadi pemulihan dan oleh karena itu kami tetap pada situasi 2021 perekonomian akan tumbuh pada 5,0 persen,” katanya.

Dia menambahkan, beberapa lembaga internasional seperti Asian Development Bank juga memperkirakan ekonomi Indonesia di 2021 berada di 4,5 persen atau lebih rendah dari perkiraan sebelumnya di 5 persen. Sedangkan IMF memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh berada di level 6,1 persen.

IMF tetap pada posisi 6,1 persen, nanti biasanya pada bulan Januari atau sebelum Februari akan ada revisi Bank Dunia untuk tahun depan forecast-nya di 4,4 persen persen dan OECD 4,0 persen,” jelasnya.

Sumber: m.liputan6.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini