Mandalapos.co.id, Batam- Sebanyak 18 orang tokoh ditunjuk sebagai staf khusus oleh Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad. Formasi staf khusus gubernur di era Ansar-Marlin ini pun menuai perhatian khalayak ramai, lantaran jumlahnya lebih “gemuk” dari jumlah staf khusus Gubernur Kepri era HM Sani yang hanya berjumlah 10 orang. Formasinya yang ‘gemuk’ ini pun dianggap tak efektif dan efisien dari sisi anggaran.
Sejumlah nama stafsus berasal dari tim sukses saat pilkada, parpol pendukung, mantan pejabat, dosen aktif disejumlah perguruan tinggi di Kepri dan juga ada sebagai penggiat media sosial (medsos).
Dilansir dari batamnews.co.id , Gubernur membentuk jabatan stafsus dibagi beberapa bidang, seperti Kebijakan Aset Daerah yang (dijabat Syarafuddin Aluan yang merupakan tim sukses Ansar-Marlin dan Azirwan juga sebagi tim sukses saat pilkada).
Azirwan sendiri merupakan sosok yang tidak asing lagi bagi masyarakat Kepri, karena pernah terjerat kasus korupsi dan divonis bersalah oleh KPK.
Selain itu ada stafsus yang membidangi Kajian Kebijakan dan Evaluasi Pembangunan yang di jabat oleh Bismar Arianto dan Oksep Adhayanto. Keduanya merupakan dosen aktif di Universitas Raja Ali Haji (UMRAH) yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Ada juga stafsus yang membidangi Pengembangan Wilayah Perbatasan, diisi dua orang yakni Mukhti dan Anggelinus.
Stafsus yang membidangi keagamaan dipegang oleh Nazaruddin.
Stafsus yang membidangi Kesejahteraan Masyarakat diisi tiga nama, yakni Syarifah Nornawati, Endri Sanopaka dan Said Erwansyah.
Nama Endri Sanopaka sendiri merupakan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Politik (STISIPOL) Raja Haji Fisabilillah, ia sebelumnya menjadi staf ahli Wali Kota Tanjungpinang.
Kemudian stafsus yang membidangi Kebijakan Pelayanan Publik dipegang oleh Ahmad Rivai Hamta dan Bayaruddin Idris, Baysruddin Idris sendiri adalah timses Ansar Ahmad pada Pilkada lalu.
Ada juga stafsus yang membidangi Hubungan Antar Lembaga dipercayakan kepada Suyono yang merupakan kader Golkar dan Birgal Hotmonang Sinaga, dikenal sebagai penggiat media sosial (medsos).
Terakhir stafsus yang membidangi perekonomian dipercayakan kepada dua orang yakni Syafaruddin Rais dan Anto Duha.
Sekda Kepri Arif Fadillah, menyebutkan dua orang stafsus Gubernur Kepri yang duduk di pusat. Keduanya yakni Laksamana TNI (Purn) Marsetio yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut masa Presiden SBY dan Jokowi.
Kemudian mantan Pjs Gubernur Kepri Bahtiar Baharuddin yang saat ini masih menjabat sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum di Kemendagri.
Arif Fadillah juga mengatakan, keberadaan stafsus gubernur ini untuk membantu kinerja gubernur. Seperti memberi masukan demi kemajuan Kepri. “Stafsus gubernur ini diberi nama tim ahli percepatan pembangunan,” kata Arif belum lama ini.
Gaji stafsus
Terkait penganggaran gaji dan tunjangan bagi tenaga stafsus gubernur ini lanjutnya, memang bersumber dari APBD Kepri, namun anggaran melalui kegiatan dari masing-masing OPD sesuai dengan tupoksinya dari masing-masing stafsus. “Mereka (stafsus) digaji dihitung per-kegiatan di OPD tertentu. Besar kecilnya tergantung dari kegiatan di OPD itu,” jelas Arif.
Ia tak merinci besaran gaji dan tunjangan yang diterima oleh stafsus gubernur ini.
Dikabarkan honor dan gaji stafsus di-plot ke masing-masing OPD Pemprov Kepri. Bahkan, di salah satu OPD, ada tiga sampai empat stafsus yang dianggarkan sesuai bidangnya.
Ruangan stafsus sebelumnya ditempatkan di lantai dasar Kantor Gubernur Kepri, saat ini, di era Ansar Ahmad kantor dan ruangan stafsus dipindahkan ke lantai 4 dan sudah dilakukan renovasi.
***red
[…] Dirut Pelindo hasil merger, Jumat (1/10/2021). Menteri Erick Thohir juga mengangkat Marsetio, Staf Khusus Gubernur Kepri menjadi Plt Komisaris Utama Pelindo. PT Pelindo II menjadi entitas penerima […]