Suara Sumbang Pedagang Pasar Mawasangka, Bertahun-tahun Kebanjiran dan Tak Ada WC Umum

0
143

Mandalapos.co.id, Buton Tengah — Para pedagang di Pasar Mawasangka yang berlokasi di Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, mengeluhkan bahwa setiap kali hujan deras, area pasar sering kali terendam banjir.

Kondisi banjir tiap kali hujan deras sudah dirasakan para pedagang dan berlangsung tahunan lamanya, bahkan sangat mengganggu aktivitas jual beli. Tak hanya banjir, para pedagang juga mengeluhkan fasilitas WC umum yang tidak tersedia hingga saat ini.

Dari amatan media pada Sabtu, (28/12/2024), Pasar Mawasangka kembali mengalami banjir setinggi mata kaki dengan kisaran antara 10 cm – 30 cm akibat derasnya air hujan sejak pagi hari.

Meski hujan deras mengguyur, terlihat sejumlah pedagang pakaian tidak mengeluarkan dagangannya lantaran menghindari basah akibat atap yang mengalami bocor.

Salah satu pedagang yang enggan menyebutkan namanya mengungkapkan, bahwa Pasar Mawasangka kerap banjir setelah diguyur hujan dengan intensitas waktu yang lama.

“Sudah seperti ini Pasar Mawasangka, setiap kali hujan deras pasti banjir. Dan kondisi ini sudah sangat lama (tahunan) dikeluhkan para pedagang,” keluh pedagang.

“Kami berharap pengelola pasar atau pemerintah dapat mencarikan solusi agar ketika hujan tidak lagi terendam (banjir) seperti ini,” harapnya.

Saat awak media bertanya, apa benar pasar Mawasangka tidak memiliki WC umum? pedangang ini membenarkan bahwa pasar Mawasangka tidak memiliki WC umum.

“Tidak ada WC umum disini (pasar Mawasangka). Dua tahun lalu ada, itupun berbayar sekali masuk buang air besar Rp 2 ribu,” ujarnya.

“Kalau kami pedagang mau ke WC, ya tinggal pintar-pintar mau ke rumah warga atau ke Mesjid terdekat,” ujarnya menambahkan.

Ia pun berharap sejumlah permasalahan di Pasar Mawasangka mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun awak media, meski fasilitas di Pasar Mawasangka masih terdapat kekurangan, namun ratusan pedagang di pasar tersebut masih rutin membayar iuran dengan kisaran 15-35 ribu perbulan, berdasarkan hitungan kios yang digunakan. Iuran ini terdiri dari uang kebersihan dan uang keamanan (jaga malam).

Laporan : Ahmad Subarjo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini