Mandalapos.co.id, Asahan- Sebagai satuan pendidikan, sekolah tak sekedar tentang guru, murid, dan proses belajar mengajar.
Infrastruktur penunjang belajar mengajar di sekolah juga diperlukan. Jika sarana dan prasarana tak memadai, dikhawatirkan guru dan murid tidak dapat maksimal mengeluarkan potensinya dalam kegiatan belajar mengajar.
Seperti terlihat di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kisaran, Kabupaten Asahan. Secara gamblang mata bisa melihat pemandangan bangunan sekolah yang sudah usang dan rapuh, memerlukan sentuhan perbaikan.
Ditemui di ruang kerjanya, Kepala sekolah SMKN2 Kisaran, Sulistyo, mengatakan jika di sekolah yang dipimpinnya saat ini terdapat beberapa ruangan mengalami kerusakan cukup serius.
Diantaranya seperti gedung aula dan beberapa ruang kelas yang membutuhkan rehab berat akibat termakan usia.
“Abang lihat saja sendiri, beberapa bangunan itu tidak dapat direhab ringan, karena kondisinya sudah termakan usia. Kami pihak sekolah SMKN2 Kisaran sebelumnya sudah pernah mengajukan persoalan tersebut ke dinas terkait, namun belum terealisasi,” ungkap Sulistyo, Senin (13/9/21).
Lantaran tingkat kerusakan beberapa bangunan diatas angka 30 persen, Sulistyo menyebutkan perbaikan tak dapat dilakukan dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Dikarenakan adanya aturan tersebut, jadi saya tidak berani untuk merehab/memperbaikinya, jika dipaksakan juga, dapat dipastikan saya akan menerima sanksi,” ujarnya.
Sulistyo pun berharap, Pemprov Sumatera Utara melalui Dinas Pendidikan Provinsi agar memberikan bantuan rehab berat terhadap beberapa bangunan di SMKN 2 Kisaran.
“Hal itu demi kenyamanan siswa-siswi dalam melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajar, apalagi saat ini telah berjalan Pembelajaran Tatap Muka,” harapnya.
***JH