Syaifullah : DPRD Dukung Kebijakan Pemda Natuna Membantu UMKM

0
276
syaifullah meninjau pedagang di pasar ranai

mandalapos.co.id, Natuna- Virus Covid-19 tidak hanya mengancam keselamatan jiwa masyarakat dunia. Khususnya di Indonesia, berlangsungnya pandemi ini sejak Tahun 2020 lalu, selain telah merenggut puluhan ribu nyawa rakyat Indonesia, juga menghantam sektor perekonomian negara. Hal ini pun berimbas pada anjloknya penghasilan masyarakat, khususnya para pelaku usaha.

Anggota DPRD Natuna, Syaifullah, mengatakan pandemi Covid-19 menjadi tantangan utama para pelaku UMKM di Natuna bahkan Indonesia. Penghasilan mereka para pelaku usaha kecil di masa pandemi tampak menurun bahkan ada banyak yang gulung tikar.

Menurutnya ada empat sektor usaha yang bisa disebut tetap stabil yakni kesehatan, pendidikan, telekomunikasi, serta UMKM.

Untuk sektor UMKM, Pemerintah Daerah melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM turut memperhatikan pelaku UMKM dengan memberikan insentif dan kemudahan.

“Bantuan ini diberikan agar para pelaku UMKM di Natuna dapat tetap eksis dan bahkan bisa maju,” ujar Syaiful, Senin (12/04/2021) petang.

Anggota DPRD Natuna Syaifullah

Kata Syaiful, DPRD mendukung penuh keberadaan UMKM melalui keberpihakan pada kebijakan dan anggaran. Keberpihakan pada kebijakan diantaranya, DPRD bersama Pemkab melahirkan Perda tentang Koperasi dan UMKM.

“Sedangkan keberpihakan pada anggaran, DPRD berkontribusi memperjuangkan anggaran untuk UMKM pada pembahasan Rancangan Pertauran Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Raperda APBD),” jelasnya.

Syaiful menuturkan pembahasan Ranperda APBD dibahas bersama oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yakni membahas rencana anggaran untuk tahun anggaran berikutnya atau rencana anggaran untuk perubahan APBD.

“Nah, pada setiap pembahasan tersebut, kami DPRD juga membahas tentang kesiapan alokasi anggaran untuk Koperasi dan UMKM,” ungkapnya.

Anggota DPRD Natuna dari Partai Hanura ini melihat pelaku UMKM khususnya di Natuna sebagian besarnya menghadapi persoalan modal dan kendala pemasaran. Adanya dua persoalan tersebut membuat pelaku UMKM sulit untuk bisa naik kelas.

Lelaki asal Desa Tanjung Kumbik Kecamatan Pulau Tiga Barat (Pultibar) itu berharap, program dari dinas terkait seperti bantuan perizinan usaha, pelatihan keterampilan, bantuan kemudahan modal, serta dukungan pemasaran dapat mendongkrak pelaku UMKM untuk tetap eksis dan berkembang. (adv)

***red

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini