Tahun ini, Bandara Raden Sadjad Bakal Kecipratan Dana APBN dan World Bank

0
921
bandara raden sadjad (istimewa)

MANDALAPOS.co.id, Natuna– Bandara Raden Sadjad (RSA) Ranai bakal kecipratan anggaran dari dua sumber pendanaan yakni APBN dan World Bank  pada Tahun 2021 ini. Hal ini terungkap pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI dengan Dirjen Perhubungan Udara (Hubud) Kementerian Perhubungan RI, Senin (8/2) lalu.

“Iya, itu informasi terbarunya mengenai bandar udara Ranai Natuna,” kata Cen Sui Lan (CSL), Anggota DPR RI dari Dapil Provinsi Kepri, dilansir keprionline.co.id, Selasa (9/2/2021).

Anggota Komisi V DPR RI ini sempat berdiskusi langsung dengan Dirjen Hubud Novie Riyanto R, dan Direktur Kebandaraan DitJen Hubud Elfi Amir. Dari perbincangan ini diketahui, bandar udara Ranai di Kabupaten Natuna, akan dikembangkan lagi sebagai bandara enclave, karena juga berfungsi sebagai pertahanan RI.

“Bandar udara enclave itu, bandara yang difungsikan untuk pertahanan Militer di satuan TNI AU, dan komersial (sipil) dari Ditjen Hubud,” terang Cen Sui Lan.

Selain bandar udara di Natuna, politisi Partai Golkar itu juga mempertanyakan program pembangunan bandar udara Seibati di Tanjungbalai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Dirinya mengaku sempat khawatir lantaran di dalam paparan target prioritas dirjen Hubud tidak tercantum pembangunan bandara di Karimun itu.

 “Tapi dari penjelasan Pak Dirjen, Bandara Seibati Karimun juga mendapat alokasi anggaran di APBN murni ini sekitar Rp22 miliar. Serta bantuan subsidi untuk bandar udara di Dabo, Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri. Bantuan subsidi dari APBN 2021 sebesar Rp25 miliar,”ungkap Cen Sui Lan.

Selain Bandara di Kabupaten Natuna dan Karimun, kegiatan peningkatan bandar udara se-Provinsi Kepri juga disetujui pemerintah pusat atas inisiatif Cen Sui Lan. Namun, kegiatan itu dijalankan dengan program padat karya tunai, untuk masyarakat sekitar bandara.

Kegiatan itu seperti pengerjaan potong rumput, pengecatan, pembersihan saluran bandara dan kegiatan kegiatan yang tidak membutuhkan teknologi.

“Kegiatan itu dijalankan dengan cara padat karya untuk masyarakat setempat. Yang dipekerjakan itu sekitaran 200 pekerja lokal atau setempat,” ujar istri dari H Raja Mustakim ini.

Cen Sui Lan berharap, program peningkatan dan pembangunan bandar udara di Provinsi Kepri, bisa melancarkan konektiviti di daerah pulau dan perbatasan antarnegara ini. Selain, program pembangunan bandar udara juga memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat Kepulauan Riau.

***red

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini