Target Stunting 14 Persen di 2024, Dinkes Buteng Minta Semua Pihak Berkolaborasi

0
31
Kadis Kesehatan Kabupaten Buton Tengah, Kasman, saat membawa materi soal evaluasi intervensi spesifik stunting.

Mandalapos.co.id, Buton Tengah — Sebagai upaya mempercepat penurunan prevalensi stunting hingga target nasional 14% pada akhir tahun 2024, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Kasman, meminta seluruh pihak berkolaborasi.

Ungkapan tersebut ia ucapkan saat membawa sambutan pada kegiatan Evaluasi Intervensi Spesifik Stunting Triwulan III tahun 2024 tingkat Kabupaten Buton Tengah, berlangsung di Aula kantor Dinas Kesehatan, Senin (25/11/2024).

Kasman menjelaskan, dalam upaya percepatan penanganan stunting, terdapat dua jenis intervensi yang dilakukan, yaitu intervensi sensitif dan intervensi spesifik.

Yang dimaksud Intervensi spesifik, lanjut Kasman, dilakukan oleh lintas sektor berbagai instansi terkait, seperti keterlibatan Bappeda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial, Dinas Perikanan, Dinas PMD, Dinas PUTR, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Kominfo, Dinas PPKB, Dinas Pertanian, dan Kementerian Agama Buteng.

“Jika lintas sektor ini sama-sama berkolaborasi dengan baik, kita yakini masalah stunting di Buton Tengah dapat teratasi. Hal itu karena penanganan stunting yang melekat di Dinas Kesehatan hanya berkisar 30 persen, sedangkan intervensi spesifik percepatan penurunan stunting dengan melibatkan lintas Sektor mencapai 70 persen,” kata Kasman.

Lanjut ia menyampaikan, upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Buton hingga saat ini terus dilakukan oleh tenaga kesehatan puskesmas dengan keterlibatan semua pihak.

Adapun sasarannya, kata Kasman, meliputi remaja putri mendapatkan skiring anemia, remaja putri mendapatkan tablet penambah (TTD) darah, ibu hamil ANC minimal 6 x, ibu hamil mendapatkan TTD selama kehamilan, Ibu hamil KEK mendapatkan asupan gizi, pemantauan pertumbuhan balita, balita mendapatkan asupan gizi, penangan bayi kurang gizi, balita mendapatkan imunisasi lengkap, dan keterlibatan lintas sektor terkait penanganan desa bebas dari BABS (buang air besar sembarangan.

“Upaya tersebut sudah dilakukan dengan maksimal mencapai target nasional dan ada yang belum memenuhi. Untuk itu, inilah menjadi catatan untuk selanjutnya di tingkatkan kedepan mencari solusi penanganannya,” ungkapnya.

Kasman menambahkan, angka stunting stunting di Kabupaten Buton Tengah saat ini sudah mencapai 13,4 persen tahun 2024 berdasarkan elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) melalui data Posyandu. Namun angka ini di tolak oleh provinsi karena disebabkan data partisipasi masyarakat ke posyandu masi di bawah 90 persen.

“Angka stunting 13,4 persen Buton Tengah saat ini sudah dibawah angka nasional. Namun karena partisipasi Posyandu tidak mencapai 90 persen, maka angka stunting ini belum di akui oleh pemerintah provinsi,” ungkapnya.

“Angka stunting di Buton Tengah tahun 2024 yang diakui saat ini berdasarkan data e-PPGM mencapai 14,4 persen dari capaian pengukuran 96,2 persen dari sasaran bayi balita. Sedangkan data SKI (survey kesehatan nasional) tahun 2023, Kabupaten Buton Tengah mencapai 36,8 persen dan ini menunggu data SKI tahun 2024 yang sementara akan berjalan,” ucapnya menambahkan.

Kasman meminta seluruh pihak baik itu lintas sektor OPD, camat, kepala puskesmas, kepala desa/lurah yang terlibat dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari tingkat kecamatan hingga desa dapat mengedukasi masyarakat memanfaatkan pos-pos pelayanan kesehatan tersedia, seperti halnya posyandu.

“Stunting merupakan persoalan kesehatan esensial yang berdampak jangka panjang terhadap generasi masa depan.

Oleh karena itu, penanganannya membutuhkan keterlibatan semua pihak dengan pendekatan intervensi spesifik dan terpadu,” tutupnya

Pertemuan lintas sektor dalam rangka mengevaluasi capaian indikator intervensi spesifik dalam upaya percepatan penurunan stunting triwulan III tahun 2024, dibuka langsung oleh Staf Ahli Bupati Buton Tengah Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan, Jamuri, mewakili Penjabat Bupati Buteng, didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Kasman dan dihadiri Direktur RSUD, perwakilan Bappeda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial, Dinas Perikanan, Dinas PMD, Dinas PUTR, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Kominfo, Dinas PPKB, Dinas Pertanian, dan Kementerian Agama Buteng.

Selanjutnya, dihadiri para camat, para Kepala Puskesmas, kepala bidang P2P, kepala bidang SDMK, kepala bidang pelayanan, kepala sub program informasi dan humas, kepala Sub bagian hukum kepegawaian, Sub koordinator survelens dan imunisasi, Sub koordinator kesehatan lingkungan, Sub koordinator promosi kesehatan dan pengelola Program KESGA. *(Adv)

Laporan : Ahmad Subarjo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini