Mandalapos.co.id, Bengkalis — Terkait adanya pernyataan dari Paslon Bupati Syarial yang menuding pembangunan di Kabupaten Bengkalis tidak merata di bawah kepemimpinan Kasmarni- Bagus Santoso (KBS) dinilai salah kaprah, seharusnya tudingan tersebut harus diungkapkan dengan data yang akurat dan tidak hanya berdasarkan asumsi satu daerah saja .
“Kalau Syahrial menuding tidak merata pembangunan yang dilakukan Kasmarni-Bagus Santoso saat menjabat kepala daerah di Kabupaten Bengkalis salah kaprah dan tudingan itu harus berdasarkan data bukan omon-omon saja,” ujar Suibri, SH Ketua tim hukum Kasmarni-Bagus Santoso, Kamis (10/10/24).
Diungkapkannya, pemerataan pembangunan yang dilakukan Kasmarni-Bagus Santoso selama empat tahun terakhir sudah dirasakan oleh masyarakat, dicontohkannya untuk wilayah Kecamatan Mandau, Pinggir, Bathin Solapan dan Tualang Muandau, Kasmarni fokus untuk membenahi infrastruktur jalan dan juga pembangunan lainnya.
“Salah satunya pembangunan jalan rigit beton Simpang Sebanga -Tasik Serai yang merupakan akses utama untuk masyarakat diwilayah tersebut, Jalan Lingkar Barat yang terus berproses. Hutan Talang yang bisa ditembus, di zaman Kasmarni. Berfungsinya jalan Lingkar Barat membawa dampak positif, kendaraan bertonase besar tidak lagi melewati Kota. Menurunkan angka kecelakaan diseputaran jalan Hangtuah Duri dan juga akan berdampak kepada masyarakat setempat dalam meningkatkan taraf perekonomian,” kata Suibri.
Untuk wilayah Rupat, janji untuk membangun RSUD telah ditunaikan Kasmarni, walaupun pada Pilkada 2020 kalah di Kecamatan Rupat dan Rupat Utara, akan tetapi sebagai pemimpin Kasmarni tetap memberikan perhatian pembangunan di Kecamatan tersebut.
“RSUD Rupat sebagai bukti komitmen Kasmarni dalam pemerataan pembangunan, terlebih untuk pelayanan kesehatan untuk masyarakat” ungkapnya.
Untun pulau Bengkalis, Kasmarni telah menyelesaikan pembangunan jalan lingkar barat pada 2024 dengan anggaran sebesar Rp45 miliar dan juga memfungsikan gedung Pelayanan Mall yang dalam beberapa tahun, bangunan tersebut mangkrak dan tidak berfungsi.
“Kasmarni juga telah menuntaskan pada 2023 pembangunan jalan di Rupat melalui dana Inpres Intruksi Presiden Jalan Daerah sebesar Rp65 miliar,” ungkapnya.
Begitu juga untuk pembangunan di Kecamatan Bukit Batu, Bandar Laksamana dan Siak Kecil juga telah banyak diselesaikan. Salah satunya pembangunan turap beton, rumah layak huni dan banyak yang lainnya.
“Kalau kita beberkan satu persatu tentu mustahil, akan tetapi pemerataan pembangunan sudah dilakukan Kasmarni-Bagus Santoso selama ini,” kata Suibri.
Mengenai tudingan bantuan keuangan desa yang tidak efektif, tentu Syahrial sudah paham dengan program Bermasa Rp1 miliar satu desa dan program ini dinilai berhasil dan dirasakan masyarakat langsung, untuk pengelolaan anggaran tersebut pendamping desa ikut andil dalam perencanaan dan pengawasan.
“Kalau juga dinilai tidak efektif dimana letak tidak efektifnya dan setiap desa diberikan kewenangan dalam pengelolaan anggaran tersebut, mengenai usulan dari RT yang tidak pernah terealisasi tentu ada prosesnya yang dibahas melalui Musrenbang dari tingkat desa hingga Kabupaten dan tidak setiap usulan akan diterima dan harus melihat dari berbagai aspek kepentingan masyarakat,” ungkapnya lagi.
Kalau memang Syahrial mengaku 2 periode menjabat sebagai wakil rakyat dari Rupat tentu Rupat seharusnya sudah bisa maju dengan usulan pembangunan infrastruktur, akan tetapi kenyataannya bisa dilihat.
“Seharusnya sebagai calon Bupati Syahrial seharusnya menampilkan program unggulan bukan saling tuding,” kata Suibri mengakhiri. *Tim