Mandalapos.co.id, Buton Tengah – Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II telah tiba di Kabupaten Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara, dengan membawa misi kemanusiaan memberikan pelayanan pengobatan secara gratis kepada masyarakat.
RSA Nusa Waluya II telah bersandar di pelabuhan Desa Lanto, Kecamatan Mawasangka Tengah, dan telah diresmikan untuk membuka pelayanan gratis kepada masyarakat di Kabupaten Buton Tengah, Jumat (3/3/2023).
Kepala Dinas Kesehatan Buton Tengah, Kasman, mengatakan, kehadiran RSA Nusa Waluya II di Kabupaten Buton Tengah adalah sebuah keberkahan kepada masyarakat. Hal ini karena pelayanan pengobatan yang diberikan kepada masyarakat dilakukan secara gratis tanpa biaya.
“Pelayanan kesehatan RSA Waluya II terbilang cukup lengkap, baik itu tenaga medis serta fasilitasnya kesehatan yang memadai. Olehnya, diharapkan kepada seluruh masyarakat agar memanfaatkan pelayanan kesehatan gratis ini,” ucap Kasman mengajak.
Lanjut Kasman menyampaikan, bahwa pelayanan kesehatan RSA Waluya II aka dibuka sampai tiga bulan ke depan, dimulai dari 3 Maret hingga Juni 2023 mendatang.
“Kita harapkan dengan waktu yang sangat cukup lama yakni tiga bulan, dapat menyasar seluruh masyarakat di Kabupaten Buton Tengah untuk mendapatkan pengobatan gratis,” tambahnya.
Kasman menambahkan, pelayanan medis di RSA Waluya II yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan tersedianya sejumlah dokter spesialis yakni dokter gigi, dokter umum, dokter spesialis (beda, penyakit dalam, anak, kandungan, jatung, saraf), pemeriksaan dan USG ibu hamil, persalinan 24 jam, pelayanan gawat darurat, rawat inap dan tindakan bedah.
“Pelayanan gratis khusus poli (umum, gigi, spesialis dan kebidanan) dibuka setiap hari Senin-Jumat mulai jam 08.00-15.00 wita sedangkan pelayanan medis lainnya dibuka setiap harinya,” urainya.
“Pelayanan kesehatan gratis ini dibuka untuk umum. Cukup membawa indentitas diri berupa KTP sudah dapat mendaftarkan diri. Dan bagi warga yang sedang rawat jalan di Puskesmas, ada baik melakukan konsultasi ke puskesmas agar dibuatkan rujukan tentang riwayat penyakitnya dan selanjutnya dibawa ke RSA Waluya II untuk mendapatkan pengobatan maksimal,” tutupnya.
Laporan : Ahmad Subarjo