Mandalapos.co.id, Jember – Dinas Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, mengundang puluhan jurnalis dari berbagai media baik media online,cetak maupun elektronik yaitu radio dan tv dalam sosialisasi Program Percepatan Penurunan Stunting melalui Kegiatan Sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE). Acara yang diadakan pada hari Kamis, 4 April 2024, berlangsung di Aula Bina Kencana DP3AKB Jalan Jawa.
Plt Kepala DP3AKB Jember, Poerwahjoedi, menyampaikan tugas pokok yang perlu mendapat dukungan dan sinergisitas pihak terkait termasuk Media yaitu di antaranya mempercepat penurunan angka stunting di Jember dan persoalan masih tingginya angka pernikahan usia dini.
“Kami telah bekerja sama dengan Pengadilan Agama dalam hal merekomendasi pernikahan dini,” ungkap Poerwahjoedi.
Ia menambahakan untuk Kabupaten Jember sesuai arahan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Wakil Bupati Jember, Gus Firjaun, bahwa stunting dapat dicegah dengan pemberian gizi yang cukup serta memperhatikan secara khusus kesehatan ibu dan anak.
Menurut Poerwahjoedi pernikahan dini merupakan pernikahan yang berlangsung terhadap pasangan yang belum matang usianya, sehingga sering memicu munculnya banyak masalah kesehatan, dan juga meningkatkan risiko terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
Sementara Kabid Perlindungan Anak DP3AKB Kabupaten Jember, Joko Sutriswanto, menyampaikan DP3AKB Jember telah membentuk Forum Anak agar tidak terjadi anak menggendong anak, apalagi Kabupaten Jember telah menargetkan sebagai Kabupaten Layak Anak. Sampai saat ini pihaknya telah membentuk 206 Forum Anak, dari 248 Desa dan kelurahan se Kabupaten Jember.
Lanjut Joko menerangkan, Forum Anak yang juga dibentuk di tingkat kecamatan bertujuan agar menjadi fasilitator, baik di tingkat desa maupun tingkat kabupaten, sehingga hak anak dapat terpenuhi.
”Selain kekerasan terhadap ibu dan anak, juga masih terjadi pernikahan dini, yang merupakan salah satu penyebab terjadinya stunting. Angka pernikahan dini di kabupaten Jember pada tahun 2024, mencapai 1.294 orang,” ungkap Joko.*
*Slamet