Mandalapos.co.id, Probolinggo — Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan jadi jujugan masyarakat untuk ngabuburit. Selain menikmati indahnya pemandangan laut, masyarakat juga bisa menyaksikan keseruan atlet paramotor yang sedang berlatih.
Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin bersama Ketua KONI Rahadian Juniardi turut menyaksikan atraksi paramotor yang lepas landas, didorong baling-baling dengan mesin penggerak. Ada 6 paramotor asal dalam dan luar kota, seperti dari Surabaya, Malang, Sidoarjo, dan Madiun.
Wali Kota pun mengaku bangga dengan salah satu atlet paramotor dari Kota Probolinggo yang masih duduk di bangku SMP.
“Dia ini Radit, latihan sejak kelas 5 SD, sudah dua tahun berlatih hingga saat ini. Luar biasa, sambil ngabuburit bisa melihat olahraga paramotor. Tempatnya juga aman dan nyaman menjadi destinasi wisata baru serta hiburan bagi masyarakat,” ujar Habib Hadi.
Ia juga berharap lebih banyak atlet paramotor yang berlatih di PPP Mayangan. Termasuk menggelar event tingkat Jawa Timur nantinya.
“Semoga bisa berlanjut dan dikembangkan, sehingga banyak yang berminat dengan olahraga paramotor ini. Sebagai upaya lanjutan program sport tourism, sehingga menciptakan daya tarik bagi wisatawan lokal maupun luar,” harapnya.
Sementara itu, menurut Ketua Pengurus Provinsi Paramotor Jatim Agung PJ, jumlah total atlet paramotor se-Jawa Timur ada 46 orang.
Agung menilai PPP Mayangan menjadi area berlatih yang digemari lantaran luas dan angin yang bebas di area pantai, serta minim risiko.
“Tidak boleh sembarangan dalam menerbangkan paramotor ini, mereka harus memiliki lisensi sesuai tahapannya. Contohnya, Radit yang berasal dari Kota Probolinggo ini masih pilot siswa. Lisensi pilot belum turun. Jika sudah turun namanya PPG 1, tingkat dasar artinya sudah pernah terbang 3,5 jam dan lulus ujian,” urainya.
Agung menambahkan, jika jam terbangnya cukup, mandiri serta pengawasan, baru naik lisensinya menjadi PPG 2. Sedangkan diatas (lisensi) itu ada PPG 3, meski tanpa konfirmasi atlet boleh terbang dimanapun.
Potensi dikembangkan cabor paramotor di kota ini dinilai Agung cukup baik. Mereka yang berminat bisa mendaftar melalui KONI setempat. Ia berpesan agar orang tua memberikan kepercayaan kepada anak-anak untuk berlatih.
“Olahraga ini dianggap ekstrem, sehingga harus lebih intens disosialisasikan. Meskipun kita tahu semua hal memiliki risiko, namun kecelakaan udara lebih minim. Saat ini juga dibutuhkan atlet paramotor putri, karena se Indonesia jumlahnya kurang dari 10,” imbuhnya.
Bagi atlet yang berlatih sore itu, Andi dari Surabaya menilai jika PPP Mayangan merupakan tempat favoritnya.
“Disini lebih minim risiko karena berpasir, angin dari pantai yang bebas dan view di atas juga bagus. Jika dikembangkan bisa menjadi yang terbaik loh,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Usman dari Lanud Iswahyudi Madiun yang pertama kalinya datang berlatih paramotor di kota ini. **Yul