Warga Mawasangka Tengah Digegerkan Penemuan Kerangka Manusia di Hutan

0
483
Ketgam : Personil Inafis saat melakukan indentifikasi penemuan kerangka manusia di Desa Watorumbe Bata. (Humas Polres Buton Tengah).

Mandalapos.co.id, Buton Tengah — Warga Desa Watorumbe Bata, Kecamatan Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah di buat geger dengan penemuan kerangka manusia di hutan tidak jauh dengan lokasi area tempat pembuangan sampah akhir.

Kasat Reskrim Polres Buton Tengah, AKP Sunarton, melalui rilis ke awak media mengatakan, penemuan kerangka manusia oleh warga setempat terjadi pada hari Minggu (23/5/2024) sekitar jam 11.30 WITA, bertempat di lokasi area tempat pembuangan sampah akhir di Desa Watorumbe Bata, Mawasangka Tengah.

Lanjut Sunarton menceritakan kronologisnya, penemuan kerangka manusia ini berawal dari informasi Kepala Desa Watorumbe Bata, Dirman, bersama perangkat desa serta lembaga adat, saat hendak meninjau lokasi yang akan dijadikan tempat pembuangan sampah akhir. Setibanya di lokasi sekitar 2 kilometer jalan masuk, rombongan melihat adanya kerangka manusia.

Selain itu ungkap Sunarton, tidak jauh dari tempat ditemukannya kerangka, turut ditemukan barang berupa sarung warna biru dan tas noken warna hijau putih.

Setelah mendapat informasi tersebut, pada pukul 12.30 WITA personil Polsek Mawasangka Tengah tiba di TKP (lokasi) dan langsung mengamankan serta menghubungi tim identifikasi (personil Inafis) Sat Reskrim Polres Buton Tengah.

“Berdasarkan identifikasi olah TKP, korban ini bernama Ariani (P) warga Desa Watorumbe Bata berusia 39 tahun, bekerja ibu rumah tangga. Indentitas korban diketahui berdasarkan penemuan barang kuat milik korban di lokasi penemuan kerangka manusia, yaitu berupa sarung warna biru dan tas noken warna hijau putih yg berisi HP, cas HP, Kartu BPJS atas nama Ariani,” ungkap AKP Sunarton, Senin (24/5/2024).

Menurut AKP Sunarton, saudara dari korban, La Sabaha (54) warga Desa Watorumbe Bata, membenarkan bahwa kerangka manusia ditemukan merupakan saudarinya. Ia menceritakan bahwa sejak korban pulang dari perantauan (Papua), korban mengalami gangguan kejiwaan yang terkadang kambuh, sehingga sering meninggalkan rumah.

“Korban (Ariani Red) keluar rumah pada pada 2 November 2023 lalu hingga saat ini tidak pulang lagi (hilang) dengan menggunakan sarung warna biru dan tas noken warna hijau putih,” ucap Sunarton menyampaikan pengakuan kakak korban.

“Setelah dipastikan bahwa kerangka manusia tersebut telah diketahui indentitasnya dan telah diakui keluarganya, kami langsung menyerahkan kerangkan jenazah tersebut diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” tutupnya.*

*Laporan : Ahmad Subarjo.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini