Mandalapos.co.id, Tasikmalaya – Sebagai bentuk perhatiannya, Pemerintah Desa Cimanggu, Kabupaten Tasikmalaya, membangun jaringan pipanisasi untuk mengalirkan air ke sawah-sawah warga desa yang kering.
Hal itu pun patut diacungi jempol, mengingat masalah kekeringan selalu menghantui petani kala musim kemarau tiba.
Tak sedikit, Dana Desa (DD) Cimanggu yang digelontorkan untuk membangun jaringan pipa dari sungai ke persawahan itu, sebesar Rp 130 juta. Sayang, proyek pengerjaan yang telah dibayarkan full ini, hingga kini belum rampung 100 persen.
Warga desa setempat pun bertanya-tanya, mengapa proyek desa yang sudah selesai dikerjakan pada bulan Januari 2021 itu, hingga kini belum menampakan hasilnya.
Ditemui mandalapos Kamis (5/8), Kepala Desa Cimanggu, Mail, mengklaim air dari saluran pipanisasi tersebut sebenarnya sudah pernah beroperasi, saat musim kemarau lalu.
Adapun kendala saat ini disebutkan Mail, pipanisasi menuju ke persawahan warga masih kurang 6 batang pipa. Total, pipa tersebut terbentang sekitar 100 meter.
“Karena pipa itu tidak termasuk anggaran atau RAB, akhirnya itu ada pipa di masyarakat kita sambungkan, tadinya mau swadaya, bahkan pelaku pembangunannya mau ngasih pipa lagi tapi belum datang sampai sekarang,” ungkap Mail.
Selain itu dikatakannya, karena memasuki musim penghujan, air sungai jadi tercampur oleh lumpur sehingga menutupi mesin.
“Sekarang lagi musim hujan, jadi karena hujan terus mesin itu tertutup lumpur. Kemarin mesin diperbaiki sama petugasnya, diambil dulu mesinnya, sekarang sudah dipasang lagi,” sebut Mail.
Mesin yang digunakan untuk menyedot air dari sungai, dikatakan Mail, merupakan mesin baru yang dibeli dengan harga Rp 25 juta.
“Awalnya sudah mengalir ke sawah, tetapi mesin memang ada kendala,” imbuhnya.
***Yahya