WNI Diduga Pelaku Utama Parodi Indonesia Raya, Bobby Tunggu Info Valid Dari PDRM

0
377
Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi (istimewa)

MANDALAPOS.co.id, JakartaPolisi Malaysia menduga pelaku utama parodi ‘Indonesia Raya‘ berasal dari Indonesia. Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi, masih menunggu informasi valid dari polisi Malaysia (PDRM).

“Respons pihak Malaysia perlu diapresiasi, bahwa cepat dilakukan penyelidikan. Hal paling pertama setelahnya, tentu kita menunggu informasi yang tervalidasi dari PDRM Malaysia, siapa tersangka pengunggah konten tersebut dan siapa yang membuat kontennya,” kata Bobby saat dimintai konfirmasi, Jumat (1/1/2021).

“Ini tentu dua hal yang berbeda, antara yang membuat konten dan yang mendesiminasikan,” ucap Bobby.

Bilamana pelaku parodi ‘Indonesia Raya’ memang benar WNI, Bobby menilai aparat Indonesia harus melakukan penelaahan ulang. Bobby meminta aparat menelusuri sosok terduga pelaku parodi ‘Indonesia Raya’ jika memang sudah terungkap dan benar statusnya sebagai WNI.

“Setelah ada hasil di atas, desk siber Polri dan BSN juga BIN, perlu menelaah kembali bila memang pelaku adalah WNI, apakah memang secara ‘sadar’ melakukan hal tersebut, ataukah menjadi proxy agent yang ingin membuat hubungan bilateral RI dan Malaysia tegang,” ucap Bobby.

Bobby juga meminta informasi tuduhan WNI pelaku utama parodi ‘Indonesia Raya‘ dipastikan kembali. Yang pasti, Bobby menegaskan parodi ‘Indonesia Raya’ sangat tidak patut.

“Atau sebaliknya, tuduhan WNI sebagai pelaku utama itu tidak benar? Ini bisa disimpulkan dari telaah materi konten, IP address pengunggah dan lain-lain. Publik Indonesia sangat menunggu hasil ini, karena sebagai bangsa perlu saling menghargai dan menghormati, apalagi dengan negara tetangga sebelah seperti Malaysia,” sebut Bobby.

Diberitakan sebelumnya, Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Abdul Hamid Bador mengatakan pihaknya mengamankan seorang buruh asal Indonesia di Sabah. Dia diperiksa untuk mengetahui siapa yang mengedit video tersebut.

“Tersangka ditangkap di Sabah pada hari Senin dan Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) telah memperoleh petunjuk baru dalam penyelidikan kami,” ujar Abdul Hamid, seperti dikutip dari media Malaysia, Bernama, Kamis (31/12/2020).

Sumber : news.detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini