Wujudkan Transformasi Layanan Kesehatan, Pemkab Buton Tengah Menerapkan Integrasi Layanan Primer

0
22
Pj Bupati Buton Tengah, H.Kostantinus Bukide, saat memukul gong sebagai tanda launching Integrasi Layanan Primer telah di resmikan. (Foto : Ahmad Subarjo/Mandalapos).

Mandalapos.co.id, Buton Tengah — Pemerintah Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara, melalui Dinas Kesehatan mulai menerapkan Integrasi Layanan Primer (ILP) di setiap Pukesmas se – Kabupaten Buton Tengah sebagai bentuk komitmen pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat.

Transformasi bidang kesehatan dengan menerapkan ILP telah di launching dan resmikan langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Buton Tengah, H.Kostantinus Bukide, pada Selasa (11/2/2025) di pusatkan di Pukesmas Mawasangka Tengah. Acara ini dihadiri langsung perwakilan Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara, para OPD, perwakilan PPK, para kepala Pukesmas serta dihadiri Kapolsek dan Danramil Mawasangka Tengah.

Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati Buton Tengah, H.Kostantinus Bukide menyampaikan terimakasih kepada semua unit terkait atas terselenggaranya acara Launching Integrasi Layanan Primer sehingga menjadi momentum untuk memperbaiki sistem pelayanan kesehatan di Lingkup Kabupaten Buton Tengah ke arah yang lebih baik.

Pj Bupati Buteng meresmikan Integrasi Layanan Primer Pukesmas Mawasangka Tengah.

“Seperti kita ketahui bersama masyarakat kita saat ini walaupun di desa, sudah cukup cerdas dan kritis untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang cepat dan berkualitas. Pasalnya, tidak sedikit kita mendengar berita atau kita dapatkan di media sosial bagaimana masyarakat begitu mudahnya membuat viral pelayanan kesehatan yang menurut mereka tidak sesuai,” sebut Pj. Bupati.

Belum lagi, sambung Pj. Bupati, saat ini seluruh masyarakat menghadapi berbagai problematika tentang jaminan kesehatan yang tidak seluruh kasus penyakit dapat dicover oleh BPJS Kesehatan.

“Kemajuan global membuat masyarakat kita akan terus mempertanyakan dan menginginkan pelayanan kesehatan yang terbaik. Dalam menghadapi dinamika masyarakat yang seperti ini diperlukan suatu sistem pelayanan dengan sumber daya kesehatan yang tangguh, dinamis, cekatan dan berkualitas,” ucap Pj Bupati saat menyampaikan sambutan.

Lanjut ia menyampaikan, demi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan hingga pelosok desa, Kementerian Kesehatan telah mencanangkan program Integrasi Layanan Primer. Tujuan program ini digagas tidak lain untuk diimplementasikan dengan baik di seluruh Indonesia.

Integrasi layanan primer merupakan upaya untuk menata dan mengkoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer berdasarkan siklus hidup bagi perorangan, keluarga dan masyarakat serta dilaksanakan sepanjang proses, mulai dari janin, lahir, remaja, dewasa, dan tua (lansia). Program ini dalam penerapannya adalah untuk menciptakan lebih banyak orang sehat yang artinya tidak hanya fokus pada yang sakit.

“Melalui integrasi layanan primer, pelayanan kesehatan primer nantinya tidak hanya berpusat di puskesmas saja tetapi pustu dan sejenisnya, juga posyandu serta kunjungan rumah oleh kader dan nakes yang akan beroperasi lebih aktif lagi. Tentu ini adalah program yang sangat baik dan perlu kita dukung pelaksanaanya sampai ke tingkat desa/kelurahan,” ungkapnya.

Launching Integrasi Layanan Primer di tandai dengan pendatanganan lintas sektor sebagai komitmen bersama pelaksanaan Integrasi Layanan Primer.

Sejak tahun 2023, lanjutnya, Pemda Buton Tengah telah melaksanakan pembangunan secara fisik maupun non fisik dalam upaya mendukung program Integrasi Layanan Primer. Secara fisik, pemda telah memulai melengkapi fasilitas kesehatan baik sarana prasarana dan alat kesehatannya, serta diupayakan untuk terus dipenuhi agar memenuhi standar yang telah ditentukan.

Fasilitas layanan primer yang saat ini terus ditingkatkan adalah pembangunan baru dan rehabilitasi pustu. Keberadaan pustu ini sangat penting karena melalui integrasi layanan primer fasilitas kesehatan seperti pustu dan sejenisnya sudah dapat melaksanakan layanan kesehatan tertentu yang dulunya hanya dapat diperoleh di Puskesmas saja. Masyarakat nantinya tidak perlu jauh-jauh lagi ke Puskesmas untuk mendapatkan layanan kesehatan atau pengobatan sederhana, mereka tinggal datang ke Pustu yang dekat dengan rumah mereka.

“Dengan demikian, program ini menjadikan akses layanan kesehatan lebih mudah untuk dijangkau,” ucapnya menambahkan.

Secara non fisik, Pemda Buton Tengah baik itu Dinas Kesehatan, Lintas OPD, Lintas Program dan Lintas Sektor terus melaksanakan dan memperbaiki sistem untuk penerapan integrasi layanan primer yang baik. Pemkab Buteng, kata Pj.Bupati, juga sedang melakukan revitalisasi Posyandu supaya fokus ke depannya lebih banyak menjaga orang agar tetap sehat, bukan mengobati orang yang sakit sehingga dilaksanakan pula langkah langkah agar capaian indikator kesehatan dapat terpantau dan dievaluasi secara periodik.

Pj Bupati saat meninjau langsung fasilitas pelayanan Integrasi Layanan Primer Pukesmas Mawasangka Tengah.

Selain itu, secara nasional dan menjadi fokus pemerintah saat ini ialah upaya penanganan dan penurunan stuting. Dan saati ini capaian stunting Buton Tengah sudah memperlihatkan hasil yang cukup signifikan yaitu 14,4 persen yang targetnya 14 persen pada tahun 2024.

“Tentu ini hasil yang memuaskan. Harapannya dengan penerapan Integrasi Layanan Primer di 14 Puskesmas se-Kabupaten Buton Tengah sampai ke desa/kelurahan dapat meningkatkan capaian SPM dan juga persentase stunting dalam penanganan akan jauh lebih baik lagi,” harapnya.

“Saya menghimbau seluruh OPD terkait hingga perangkat desa ataupun kelurahan lingkup Buton Tengah untuk bekerja bersama dengan semangat gotong royong menyukseskan penerapan Integrasi Layanan Primer. Mari kita berbenah, terus bersemangat dan bekerja ikhlas semoga upaya kita dan saudara-saudara sekalian dapat memberikan hasil yang memuaskan serta dapat membawa kemajuan serta manfaat bagi masyarakat Kabupaten Buton Tengah,” pungkasnya. *

Laporan : Ahmad Subarjo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini